Dijanjikan Kapal Pesiar Hingga Mobil Sport, Warga Magelang Tertipu Q Net
BNews—MAGELANG— Bisnis MLM Q Net telah merambah wilayah Magelang. Tak sedikit yang akhirnya tertipu dan telah mengelurkan banyak orang.
Seperti diungkapkan Subroto, pemuda asal Muntilan. Dia awalnya mendapatkan pesan via media sosial facebook. Dalam pesan itu, dia ditawari sebuah pekerjaan di bagian packing gudang dengan gaji Rp 2,5 juta-Rp 3,5 juta.
Dia kemudian diajak ke Kawasan Kalibawang untuk mengikuti presentasi. Bukannya di tes bekerja dia malah diajak seminar tentang MLM Q Net. “Sudah dua tahun lalu,” kata dia.
Selama seminar, dia mengaku diberikan fasilitas. Mulai dari alat tulis hingga konsumsi. Namun akhirnya, dia justru diminta bergabung jadi member dengan membeli produk kesehatan seharga Rp 7 juta.
Dia dijanjikan bakal mendapatkan kapal pesiar bahkan mobil sport jika bisa menjalankan bisnis tersebut. Yakni, semakin banyak merekrut anggota baru untuk menambah kaki.
Hal serupa dialami Hesti, 24, warga Kota Magelang. Dia juga ditawari untuk bekerja di sebuah pabrik pengemasan. Namun diminta membayar Rp 600 ribu terlebih dahulu untuk biaya kos dan makan selama tinggal.
“Masak kerja disuruh bayar. Saya kemudian tidak tertarik tapi setelah itu, nomer saya diblokir,” kata dia.
Uli, 32, memgaku menjadi korban yang sama. Dia bahkan sudah membayarkan Rp 7 juta untuk membeli produk kesehatan bernama cakra.
Padahal, uang sejumlah itu, hasil menabungnya selama beberapa tahun. “Sedikit memaksa. Setelah saya setor saya tidak mendapatkan apa apa tidak ada pendapatan seperti yang dijanjikan,” papar dia.
Sebelumnya diberitakan MLM Q Net dibongkar di Polres Lumajang Jawa Timur. Salah satu pentolan PT Q Net ditangkap setelah bisnis tersebut ternyata berafiliasi dengan judi online.
Pengungkapan kasus bermula saat polisi menerima laporan orang hilang yang ternyata mengikuti program rekrutmem MLM Q Net tersebut. Selama di karantina orang tersebut dilarang berkomunikasi dengan pihak manapun. (bn1/jar)
Tangkap teruslah pak sampaj ke akar akarnya karena ini udah cukup makan korban bagi kami pencari kerja !