Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Dua Sendang Di Borobudur Dipercaya Dulu Jadi Tempat Pemandian Suci

BNews–MAGELANG– Siapa sangka, tidak jauh dari Candi Pawon yang berlokasi di Brojonalan Desa Wanurejo Borobudur terdapat dua mata air bersejarah. Dimana lokasi tersebut selama ini dijadikan sebagai tempat pemandian umum dengan nama Sendang Lanang dan Sendang Wadon.

Lokasinya saat ini masuk dalam pembangunan KSPN Borobudur. Sehingga sendang  tersebut direvitalisasi menjadi lebih bagus lagi.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Zainuddin mengatakan bahwa edua sendang tersebut dipercaya sebagai petirtaan (Red : pemandiaan suci) pada zaman dahulu kala. “Oleh masyarakat setempat, dimanfaatkan untuk mencuci pakaian dan mandi. Masih eksis hingga sekarang,” katanya baru baru ini (Januari 2022).

Untuk revitalisasi atau penataan kembali, katanya masih terbilang baru saja dilakukan. “Sebelumnya, Presiden Jokowi menyambangi Borobudur; berkeliling, dan melihat penataan jalan menuju sendang tersebut. Akhirnya, dilakukan penataan ulang termasuk memperbaiki sendang,” imbuhnya.

Zainuddin menuturkan, saat dibangun pun, kedua sendang tersebut dimanfaatkan untuk terapi penyembuhan penyakit. Karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, air dari sendang tersebut dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

“Ada satu hal yang menjadikan sendang tersebut memiliki suasana yang mistis dan sebagian masyarakat mempercayainya. Di sana sering dijumpai ular. Pancuran bawah juga sering keluar pasirnya,” ungkapnya.

Katanya, ular tersebut tidak dapat diprediksi waktu munculnya dan tidak sembarang orang bisa melihatnya. Zainuddin menambahkan, kemunculan ular hitam besar tersebut tidak berbahaya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Menurutnya, ular tersebut muncul ketika pendatang atau masyarakat yang sedsng beraktivitas di sendang tengah bersenda gurau atau bercanda. “Saya pernah dua kali melihat. Datangnya tidak tahu, tapi hilangnya ke sebuah pohon,” tuturnya.

Zainuddin mengimbau agar masyarakat tidak bersenda gurau sembarangan ketika di sana. Menurutnya, ular tersebut tidak akan menggigit. Hanya menghalangi yang akan lewat.

Sebelum pandemi, sendang tersebut banyak dikunjungi wisatawan. Sengaja mampir untuk melakukan ritual. Hingga sekarang pun, banyak dupa yang mengelilingi sendang.

Salah satu warga, Sumarti berharap, meskipun sudah direvitalisasi, ia bersama warga lain masih bisa mencuci dan mandi di sendang. Para wisatawan nantinya tidak akan menghalangi para warga untuk beraktivitas di sana.

“Kalau boleh, kami masih bisa mencuci di sini. Sendang ini kan dari dulu memang kami gunakan untuk mencuci dan mandi,” pungkasnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!