Duh…Pengguna Narkoba di Temanggung Mayoritas Pelajar
BNews—TEMANGGUNG— Pelajar kategori SD, SMP dan SMA menjadi penyalahguna narkotika terbesar di Kabupaten Temanggung. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Temanggung mencatat, dari 43 penyalahguna, 31 diantaranya berstatus pelajar.
Kepala BNNK Temanggung AKBP Renny Puspita mengatakan, kemudahan mendapatkan dan murahnya harga narkotika menjadi pemicu penyalahgunaan barang haram tersebut. Fenomena itu membuat pihaknya kian gencar memerangi penyalahgunaan dikalangan pelajar.
”Kami butuh kerjasama yang lebih baik dengan berbagai pihak untuk kegiatan itu,” kata Kepala BNNK Temanggung AKBP Renny Puspita, kemarin (2/1).
Renny menjelaskan, dari 43 penyalahguna yang direhabilitasi, 31 orang merupakan pelajar. Sedang swasta delapan orang dan pengangguran berjumlah empat orang. Para pelajar mayoritas menggemari Hexymer dan Yarindo.
Mereka mendapatkan obat tersebut melalui apotek secara illegal alias tanpa resep dokter hingga transaksi antarjaringan yang sudah dikenal. Harga Yarindo berkisar Rp 4.500,- sampai Rp 5.000,- persepuluh butir dan Hexymer Rp 1.000,- perbutir.
”Mereka membelinya dengan bersama-sama. Patungan. Rata-rata mereka mengkonsumsi dua butir perhari,” jelasnya.
Di sebuah desa di Kecamatan Kledung, ditemukan komunitas pelajar sebagai penyalahguna pil yang berfungsi untuk menekan susunan saraf tersebut. Komunitas tersebut sangat rapi sebelum akhirnya berhasil dibongkar BNNK Temanggung.
”Penyalahguna narkotika kini ada yang masih menjalani rehabilitasi,” ungkap dia.
Rehabilitasi dilakukan di RSUD Temanggung, Klinik Pratama BNNK Temanggung, Rawat Inap Balai Besar Rehabilitasi BNN dan RS Gunung Sawo. Lalu Klinik Pratama Brastomolo, RS PKU Muhammadiyah, RSJ Prof dr Soerojo Magelang dan BRSKP Satria Baturaden.
Dia menyebut penyalahgunaan narkotika di Temanggung berstatus sangat darurat dan masif. Hingga diperlukan kerjasama semua elemen masyarakat, instansi pemerintah dan penegak hukum untuk mengatasinya.
”Kami akan intensifkan sosialisasi dan kerjasama dengan semua elemen masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkotika. Utamanya di kalangan pelajar,” imbuh dia. (han)