Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Festival Kesenian Tradisional Magelang Raya di Mertoyudan, Upaya Melestarikan Seni Budaya

BNews—MAGELANG— Ratusan warga nampak memadati pelataran masjid Dusun Bletukan, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (28/5/2023). Mereka datang berbondong-bondong menyaksikan Festival Kesenian Tradisional Magelang Raya.

Festival ini dalam rangka memperingati ulang tahun ke-72 kesenian tradisional Sabdo Utomo. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Acara, Muhammad Ashari.

”Acara ini merupakan festival kesenian tradisional dan pameran UMKM dari sekitaran Desa Kalinegoro,” ujar Ashari saat ditemui di sela-sela acara, Minggu (28/5/2023).

Dia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal sehingga masyarakat terutama generasi muda bisa lebih menghargai sejarah, warisan, dan identitas yang dimiliki.

Ashari menyebut, penyelenggaraan festival ini bekerja sama dengan komunitas Sang Abdi Nusantara. ”Dalam acara ini, kita menampilkan tarian-tarian dan bermacam-macam kesenian dari Magelang Raya,” jelasnya.

Dia menyebut, ada sekitar 21 sanggar kesenian yang bakal tampil dalam festival tersebut. ”Total peserta ada 21 sanggar kesenian baik sanggar tari dan sanggar yang lain,” imbuhnya.

Dengan digelarnya festival kesenian ini, Ashari berharap para generasi muda bisa lebih mencintai budaya lokal di lingkungan masing-masing. ”Budaya lokal bisa terus dilestarikan,” harapnya.

Ketua komunitas Sang Abdi Nusantara, Tiko Yuniarto menambahkan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan para generasi muda memiliki pandangan positif baik dari segi sosial, budaya dan ekonomi.

“Ini pemberdayaan masyarakat jadi memberikan contoh agar masyarakat khususnya yang ada di sini bisa melihat sudut pandang luas. Bahwa di luar sana masih banyak yang harus dipelajari dan bisa dimanfaatkan,” imbuhnya. (mta)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!