INVESTIGASI !!! Menelusuri Sumber Gas Elpiji “Curang” di Magelang (bagian 1)
BNews—MAGELANG—Dugaan kasus gas elpiji “curang” yang dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat di Kota dan Kabupaten Magelang terus mencuat. Sejumlah warga melaporkan kasus ini ke redaksi borobudurnews sejak tiga hari lalu.
Kasus ini bermula saat seorang ibu rumah tangga asal Kota Magelang mengupload keluhannya tentang isi gas 12 kilogram yang hanya separo saat membeli di Indomaret . Berat tabung gas berisi 12 kilogram harusnya memiliki berat kotor 27 kilogram.
“Ini beli belum saya pakai hologramnya sudah rusak, beratnya hanya 21,95 kg,” kata orang yang merekam video tersebut.
Setelah mengetahui hal itu, dia kemudian kembali lagi ke Indomart untuk melakukan penukaran. Alhasil, semua tabung gas di Indomart tersebut segel hologramnya rusak. Dia mengaku sudah dua kali mengalami kejadian tersebut.
Sejumlah warga di Kabupaten Magelang juga mengalami hal tersebut. Beberapa kali borobudurnews menerima pesan menyebutkan kejadian serupa dialami mereka.
Borobudurnews, kemudian melakukan investigasi terhadap laporan yang dialami masyarakat di Kota dan Kabupaten Magelang. Tim mendatangi sejumlah agent penyalur gas tersebut secara diam-diam.
Ada dua agen penyalur gas 12 kilogram di kota dan kabupaten magelang yang coba ditelusur. Hasilnya, keduanya memiliki banyak stok gas 3 kilogram. Jumlahnya belasan tabung hingga puluhan. Padahal, untuk dua jenis tabung subsidi dan non subsidi agen penyalurnya berbeda.
Sehingga, jika penyalur agen 12 kilogram memiliki banyak tabung gas 3kg hal itu menyalahi aturan. Berati ada jatah tabung gas 3kg yang berkurang. Padahal, seharusnya disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.
Tim gagal masuk lebih jauh ke lokasi agen-agen tersebut karena menyamar sebagai pembeli. Dari beberapa kasus yang terjadi, banyak ditemukan gas elpiji yang rusak hologramnya dan memiliki isi tidak sesuai karena ada praktek pengoplosan elpiji 3kg ke 12 kilogram.
Bagaimana caranya ? Dengan menggunakan regulator khusus, tabung 12 kilogram diisi dengan gas dari 3 kilogram. Untuk mengisi tabung 12 kilogram ini hanya dibutuhkan empat gas subisidi ukuran 3 kilogram.
Kadang tidak sampai empat tabung yang disikan ulang sehingga hasil dilapangan berat gas tidak sesuai. Praktek seperti ini sangat mudah. Bisa dilakukan siapapun.
Harga untuk satu tabung gas 3 kilogram di pasaran hanya Rp 20.000 meskipun Harga eceran tertinggi harusnya Rp 15.500. Jika dikalikan empat gas yang dibutukan hanya butuh Rp 80.000 ribu. Gas ukuran 12 kilogram kemudian dijual normal dengan harga terendah Rp 130 -140 ribu.
Modus seperti ini sudah berkali-kali dilakukan oleh oknum-oknum nakal, karena keuntungannya berlipat ganda. Polda Jateng pernah mengungkap kasus seperti ini di Semarang awal tahun 2019 ini. Di beberapa kota lain juga banyak ditemukan.
Hasil praktek curang ini bisa dilihat dengan kondisi tabung gas 12 kilogram yang dijual dipasaran. Untuk gas yang resmi pasti memiliki segel hologram yang masih utuh. Jika segel sudah rusak jangan mau membeli. Namun, banyak kasus ditemukan segel ini ditutup dengan segel lain. (bersambung)