Jembatan Heritage Mendut-Borobudur Telah Usai Dikerjakan, Ini Tujuannya

BNews–MAGELANG– Bagi yang sering atau pernah melintas jalan Mendut menuju Borobudur baru baru ini, akan terlihat pemandangan berbeda. Khususnya di atas Kali Elo di sebelah jembatan yang biasa dilalui kendaraan.

Dimana, di lokasi tersebut telah dibangun proyek pembangunan jembatan Jalur Aksis Budaya khususnya pada jembatan Mendut yang menyeberangi Sungai Elo. Dan belum lama ini ini pembangunan jembatan tersebut telah rampung dikerjakan.

Dan perlu diketahui bersama, jembatan tersebut dipergunakan oleh pejalan kaki dan menghubungkan antara Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur. Dan masuk dalam proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 Provinsi Jateng, Dirjen Bina Marga, Arif Agus Styawan, ST, mengatakan, kendati sudah tampak rampung, namun masih ada  proses deffect perapian.

“Masih ada kekurangan untuk kerapian pekerjaan sebelum serah terima. Jembatan untuk pejalan kaki, dengan bentang panjang 40 meter dan lebar 3 meter,” ucap Arif, Selasa (18/1/2022).

Arif mengatakan, jembatan tersebut satu paket dengan jembatan Jalur Aksis Budaya yang menyeberangi Sungai Progo. Namun untuk jembatan Sungai Progo belum dimulai pembangunannya.

“Belum tahu kapan akan dimulai pembangunannya untuk Jembatan Progo karena untuk sekarang masih menunggu hasil eksavasi dari Balai Konservasi Borobudur. Yang mana disekitar lokasi ditengarai masih ada benda cagar budaya,” terang Arif.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Adapun nilai paket pembangunan jembatan Sungai Progo dan Sungai Elo sebesar 36 milyar Rupiah (Progo dan Elo) termasuk proyek multi year. Dimana yang telah dimulai pada akhir Oktober 2020 sampai Desember 2021.

Dengan nilai anggaran 36 milyar Rupiah tersebut dibagi untuk dua jembatan. Untuk jembatan Sungai Elo mendapat 14 % anggaran. Sisanya untuk jembatan Sungai Progo; yang lebih besar anggaranya karena benar-benar membangun dari nol.

Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Balai Konservasi Borobudur, Bramantara, mengatakan; Bulan Januari ini kemungkinan hasil Heritage Impact Assessment (HIA) yang di submit ke UNESCO, akan turun.

“Kemudian untuk detail DED nya nanti akan ada rekomendasi patok bore pile dan lain-lain hasil dari ekscavasi kemarin,” terang Bramantara.

Ketika ditanya terkait kemungkinan pindah lokasi titik pembangunan jembatan Jalur Aksis Budaya Sungai Progo, menurut Bramantara, akan menunggu analisis lebih lanjut.

“Semuanya menunggu analisis dan dikusi lebih lanjut,” jelas Bramantara.

Adapun tujuan dibangunnya jalur tersebut adalah untuk memperkuat integriti tiga Candi, yaitu Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur.

Pengembangan Jalur Aksis Budaya sebagai daya tarik wisata baru, yang berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan. Serta merupakan jalur alternatif perjalanan wisata religi, untuk mendukung pengembangan visitor management di kawasan Borobudur.

“Sehingga harapannya terjadi penyebaran kunjungan wisatawan,” pungkasnya. (bsn)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: