Jika Terpilih, Ini Kebijakan 2 Cawalkot Magelang Soal Tol Jogja-Semarang
BNews—MAGELANG— Pembangunan Jalan Tol Jogjakarta-Semarang mendapat tanggapan dua pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Magelang. Jika terpilih, kedua pasangan menyampaikan strategi menyikapi adanya pembangunan jalan tol yang melintasi Kota Magelang, Minggu malam (29/11).
Calon Wakilota nomor urut 2, Aji Setyawan, mengatakan jika dalam sinkronisasi program pusat dan daerah, semuanya harus satu nafas antara eksekutif dan legislatif. Dalam kemajemukan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang sudah mengalokasikan terobosan pada penetaan 2021, aksesiblitas ekonomi, exit tol Magelang-Jogja di Kota Magelang.
”Reaktivasi rel kereta api Jogja-Semarang dipastikan tidak melewati kerumunan penduduk dan tengah kota. Ada usulan dilewatkan di pinggir Kota Magelang dan stasiun di terminal Tidar. Ini wujud untuk menurunkan resistensi pada masyarakat,” kata Aji.
Calon Wakil Walikota yang berpasangan dengan Aji menjelaskan, pihaknya akan mendukung keberadaan tol dengan keberadaan exit tol di Kota Magelang. Ada market place UMKM Kota Magelang, pelatihan teknologi untuk peamasarakn UMKM secara online dan offline.
”Apalagi, dimasa pemulihan pandemi, kita persiapkan pemasaran digital. Jadi, UMKM terfasilitasi lewat exit tol maupun jalur kereta api,” jelasnya.
Sementara itu, Calon Walikota nomor urut 1, M Nur Aziz menyebut jika pembangunan jalan tol akan merugikan Kota Magelang, namun pemerintah daerah (pemda) harus taat. Karenanya, Kota Magelang harus mencari daya tarik, mendorong program dari diri sendiri.
”Misalnya disemangatkan dengan olahraga masyarakat. Kami akan buat semarak dengan budaya lokal, event olahraga tingkat nasional dan makanan,” tuturnya.
Adapun Calon Wakil Walikota pasangannya, HM Mansyur menyebut ada tiga hal yang akan dikembangkan di Kota Magelang. ”Kota Magelang harus fun, food and fashion,” imbuh dia.
Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Periyanto Amron, mengatakan debat ketiga ini merupakan pamungkas. Tema yang diangkat adalah ’Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Menyelaraskan Pelaksanaan Pembangunan di Pusat dan di Daerah’.
”Bersama kita cermati, kita simak, kita pahami bagaimana pola-pola strategi para pasangan calon (paslon) untuk menyejahterakan Kota Magelang lima tahun ke depan. Harapan, kebijakan strategi dan visi misi para calon jadi pertimbangan untuk kita tentukan pilihan 9 Desember 2020. Tentukan pilihan untuk kemajuan Kota Magelang,” pungkasnya. (han)