Taman Baca Kaki Mungil di Dusun Keron Magelang, Anak-anak Bermain sambil Belajar
BNews—MAGELANG— Para pemuda di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang menggerakkan Taman Baca Kaki Mungil. Hal ini untuk membantu anak-anak dusun setempat agar lebih terampil membaca.
Ketua Kaki Mungil, Afif Farid menuturkan taman baca ini berdiri pada tahun 2020 lalu. Dengan tujuan untuk mengenalkan anak-anak Dusun Keron tentang literasi dan sebagainya, sehingga mereka memiliki kegiatan positif.
Dia menyebut, Taman Baca Kaki Mungil ini bermarkas di salah satu rumah warga yang sudah diatur sedemikian rupa agar memudahkan anak-anak untuk beraktivitas. Di dinding sisi kanan dan kiri terpasang cermin besar. Sementara buu-buku ditata dalam rak kayu di ruang kecil di belakang.
“Ini rumah Mas Anton. Dia lulusan ISI Jogjakarta dan ingin rumahnya menjadi pusat kegiatan. Sekarang Mas Anton kerja di Afrika,” kata Farid pada Minggu (29/8/2021).
Dia menjelaskan, pada praktiknya, Kaki Mungil bukan sekadar baca tulis namun juga pelatihan berbagai keterampilan. Mulai dari keterampilan berbahasa Inggris, menari, membuat kerajinan dari tanah liat, hingga membuat kostum dari plastik bekas. Mereka juga sering berkegiatan di luar ruangan, seperti di sawah ataupun di sungai.
”Kegiatan dilakukan setiap Minggu pagi. Biasanya mulai dari pukul 08.00 hingga 10.10 wib. Mayoritas peserta merupakan anak-anak usia SD,” jelasnya.
Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)
Lanjut Farid, pengisi kegiatan di taman baca tersebut bukan hanya dirinya dan rekan-rekannya namun ada juga volunteer yang diundang. Bisa dari masyarakat umum, mahasiswa, dan komunitas dengan bidang masing-masing.
“Minimal sebulan sekali. Biar adik-adik nggak bosan,” ujar pemuda berambut gondrong ini.
Tambah Farid, biaya kegiatan di Kaki Mungil berasal dari swadaya. Namun ada juga donasi yang biasanya dari volunter yang mengisi kegiatan di komunitas ini.
Dia pun berharap, anak-anak Dusun Keron menjadi anak-anak yang terampil. Termasuk bisa berbagi ilmu dengan anak-anak seusia mereka di luar.
“Semoga ke depannya, anak-anak lebih semangat. Punya mental yang kuat. Bisa menginspirasi,” harap Farid.
Lukman Sabili, salah satu anak didik, pun mengaku senang berkegiatan di Kaki Mungil. Bocah kelas 4 SD ini paling senang membaca buku cerita tentang hantu. Salah satu buku yang dia baca berjudul “Legenda Hantu Jakarta”.
“Ada cerita tentang Si Manis Jembatan Ancol,” kata Lukman malu-malu. (mta)