Kasus Penusukan Santri di Jogja, Polisi Amakan 3 Orang Diduga Terlibat
AM (23), memberikan pernyataan terkait kejadian yang menimpanya.
“Saya sama temen saya, S (20), jadi korban,” kata AM kepada awak media, di RS Pratama Yogyakarta, Kamis (24/10/2024).
Ia mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang pada bagian tangan kiri, akibat kejadian yang berlangsung pada Rabu (23/10/2024) malam itu.
AM mengaku, sebelum kejadian berlangsung, ia bersama rekannya sedang menyantap sate ayam di warung yang menjadi lokasi kejadian.
Setelah menyantap makanan itu, mereka memilih bersantai sejenak dan tidak langsung pulang ke Pondok Pesantren Al Munawwir.
Namun, nahas. Tiba-tiba segerombolan orang tak dikenal datang dan mengatakan “ini-ini-ini” sambil menunjuk AM dan S.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA (KLIK DISINI)
Kemudian orang-orang tak dikenal itu menyerang mereka berdua.
“Kan enggak tahu apa-apa, kita. Enggak langsung lari juga. Kita cuma bisa bilang enggak tahu apa-apa, enggak tahu apa-apa, tetapi tetap aja diserang,” ujar dia.
Lanjutnya, setelah menunjuk mereka berdua, gerombolan orang tak dikenal itu langsung memukul.
Tindak pemukulan yang dilakukan ada yang menggunakan helm, kayu, dan sejumlah benda di lokasi kejadian.
“Mereka ambil kursi langsung dihantam (ke AM dan S). terus ada yang ambil helm, kayu, dan benda-benda yang ada di sana terus dihantam ke saya,” ungkap dia.
AM sendiri sempat jatuh dan berdiri, namun lagi-lagi dihantam oleh orang-orang tak dikenal tersebut.
“(AM) enggak sempat melawan soalnya, enggak salah kan. Saya cuma mencari kebenaran,” ujar AM.
Secara pribadi, AM mengaku tidak mengenali orang-orang yang melakukan penyerangan tersebut.
Bahkan, dia tidak pernah merasa melihat para pelaku penyerangan.
AM pun tidak bisa menghitung secara pasti jumlah pelaku penyerangan tersebut.
Namun, dipastikan bahwa jumlah pelaku itu ada lebih dari lima orang.
“Jumlah mereka tadi pagi aku baca berita, ada yang 25 orang, ada yang 15 orang. Tapi, saya enggak tahu kebenarannya berapa. Saya enggak hitung,” ucapnya.
Setelah mendapatkan pukulan, AM tidak mengetahui ke mana arah pergi para pelaku pengeroyokan.
Lalu, salah satu warga setempat ada yang langsung menarik AM agar lari dan menjauhi lokasi kejadian.
“Jadi langsung lari aja sebisaku. Yaudah gitu. Minta bantuan warga,” jelasnya.
AM sempat lari dan mendapatkan bantuan dari orang untuk dihantarkan menggunakan sepeda motor kembali ke Pondok Pesantren Al Munawwir.
“Nah pas aku lari ya pikiran ku di temen ini, gimana nasibnya. Ternyata kena tusuk diibagian perut kiri. Jadi enggak bisa lari dan aku enggak tahu sama sekali (keadaan temannya),” paparnya.
Setelah sampai di Pondok Pesantren Al Munawwir, AM langsung memberitahu rekan lainnya dan meminta rekan lainnya untuk ke lokasi kejadian.
“Ternyata (temannya yakni S) sudah di sini (RS Pratama Yogyakarta). Terus temen ku (teman yang disuruh AM melihat lokasi kejadian) nelepon dan aku disuruh ke sini (RS Pratama Yogyakarta) juga biar sama-sama diobati,” katanya. (*)