Klarifikasi Penderita Kanker Mengaku Terima Bantuan Fiktif: Uang Dibelanjakan Beli Sapi dan Motor
BNews—JATENG— Warga penderita kanker lidah, Sukinem, angkat bicara soal ’bantuan fiktif puluhan juta rupiah dari para donatur’. Kinem meluruskan pernyataan sang suami, Nursam yang sebelumnya membuat pernyataan palsu jika baru menerima Rp7 juta dari total bantuan senilai puluhan juta.
Nursam mengaku meminta maaf usai pernyataan terabit bantuan untuk sang istri viral di berbagai media massa baik cetak maupun online. Pernyataan ngawur kepada wartawan itu mendapat protes keras dari para donatur dan relawan.
”Itu (pernyataan) tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang,” kata Nursam warga Gilirejo 02/05 Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali.
”Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya,”sambung dia, menyesal.
Ia mengaku, banyk donatur yang datang memberikan bantuan. Selain berwujud barang, bantuan dari para donatur juga berupa uang tunai dengan nominal mencapai Rp 50 juta.
Namun uang tersebut saat ini sudah habis ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga membeli sejumlah barang. Di antaranya membeli sepeda motor dan sapi.
”Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitarRp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual,” aku dia.
”Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh, kan buat kebutuhan sehari-harinya. Buat anak sekolah, buat lain-lain,” imbuhnya.
Baca juga: Kisah Pilu Penderita Kanker Terima Bantuan- Fiktif Puluhan Juta dari Donatur
Terpisah, Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari Wonosamudro Trijatmiko menyesalkan pernyataan yang disampaikan Nursam kepada media. Sebab, selama ini pihak desa dan sejumlah donatur tidak pernah menutup mata dengan kondisi istri dan keluarganya.
”Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, nontunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan. Jadi kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah,” kata dia.
Sementara itu, Petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Sujatmoko mengatakan, terkait penyakit yang diderita Kinem diketahui sudah lama atau sejak 2009. Saat itu, dari Dinkes Boyolali sudah berusaha untuk membawa Kinem ke rumah sakit Boyolali untuk membantu pengobatan
Namun karena adanya keterbatasan perlengkapan rumah sakit di Boyolali, akhirnya Kinem sempat dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk dilakukan operasi. Hanya saja karena kondisi Kinem saat itu tidak memungkinkan, akhirnya oleh keluarga dibawa pulang.
”Kami antarkan (Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo,” bebernya.
”Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Suami dari penderita kanker lidah Sukinem, Nursam, mengaku merasa ditipu oleh para donatur. Sebab, bantuan yang dijanjikan donatur untuk berobat istrinya yang angkanya mencapai puluhan juta rupiah tersebut tak pernah ia dapatkan.
Padahal, saat itu dirinya dan istri sudah diminta untuk melakukan foto dengan menunjukan bukti tanda terima. Dari bantuan puluhan juta dari relawan yang dijanjikan, ia mengaku hanya menerima Rp7 juta. (han)