Koalisi Perubahan : Saatnya Kader NU Memimpin Magelang
BNews–MUNGKID— Potensi pertarungan head to head di Pilkada Kabupaten Magelang terbuka setelah sejumlah partai mendeklarasikan pasangan calon HM Zaenal Arifin-Rohadi Pratoto. Ketiganya adalah Gerindra, Golkar dan PKS serta partai partai kecil non parlemen.
“Kita sudah sepakat bersama Gerindra, dan PKS untuk membawa misi perubahan untuk Kabupaten Magelang dengan mengusung HM Zaenal Arfifin dan Rohadi Pratoto untuk Pilkada Kabupaten Magelang,” kata Ketua DPD Golkar Sunarno.
Menurutnya, dipilihnya Wabub Incumbent ini, berdasarkan banyak masukan dari masyarakat, dan juga tokoh agama. “Beliau (wabub) kan merupakan tokoh NU. Saatnya tokoh NU memimpin di Kabupaten Magelang,” papar Sunarno.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Magelang Suharno menambahkan DPP Gerindra sudah resmi mengeluarkan rekomendasi untuk paslon HM Zaenal Arifin dan Rohadi Pratoto. “Saya sedang di Semarang mengambil SK resmi untuk rekomendasi paslon itu,” katanya.
Menurutnya, semangat mengusung HM Zaenal Arifin dan Rohadi Pratoto adalah misi perubahan Kabupaten Magelang. Dimana, selama ini puncak pemerintahan dinilai belum mengalami perubahan.
HM Zaenal Arifin, katanya sangat pas ditopang oleh pengalaman birokrasi Rohadi Pratoto. Dimana, Rohadi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bappeda. “Pilkada lalu, saat Pak Rohadi maju sebagai calon bupati perolehannya juga sangat signifikan dan hanya terpaut sedikit. Kita yakin duet ini akan menang,” jelas dia. (bn1/bsn)
Sementara itu, HM Zaenal Arifin mengaku komitmen gotong royong dan semangat pembaharuan yang membuatnya memutuskan untuk menerima pinangan partai politik. “Semangat gotong royong di internal tim maupun partai pengusung sangat besar. Itu yang membesarkan hati saya untuk terus maju,” papar kader PKB ini. (bn1/bsn)
kiranya zaenal rohadi terpilih sehingga terjadi perubahan di kabupaten magelang, sebab selama 5 tahun ini sama nyaris di ketahu bersama tak ada perubahan yang terjadi hanya stagnan saja.
kita harap ada perubahan jika di pimpin oleh zaenal rohadi seperti dari :
1. dari segi Pembangunan
2. dari pertumbuhan ekonomi.
3. dari banyaknya investor yang masuk ke kabupaten magelang.
4. birokrasi yang makin profesional.
Perubahan seperti apa yang dimaksud ya mas,, dua periode menjadi wabub sepertinya tidak mampu memberi warna juga ternyata,semua sudah tahu track record nya
Sebagai wakil kepala daerah, wakil bupati memiliki tugas [Pasal 26 ayat (1) UU 12/2008] uu tentang pemda:
a. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;
b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;
c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah provinsi;
d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota;
e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;
f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan
Kalau Wakil Bupati ya atas petunjuk Bupati. Begitu pula Wakil Walikota, juga atas perintah Walikota. Sehingga tak bisa Mengambil kebijakan sendiri. Kalo Bupati bilang tidak bisa ini program nya, yah wakil tidak bisa berbuat apa-apa.
Wewenangnya terbatas .
Kita orang jawa dan budaya jawa itu sangat melekat,nama itu sangat berpengaruh,semua punya arti dan makna tersendiri,, amat disayangkan pasangan ini memakai nama “ZAROH”, dalam istilah jawa nama zaroh identik dengan kuburan dan kuburan identik dengan orang mati,sangat disayangkan dari tokoh2 intelek dan cerdas para pendukung Bapak Zaenal dan Bapak Rohadi memutuskan memakai nama “ZAROH”
Dalam kamus besar bahasa Indonesia hanya Ada kata ZIARAH ,bukan kata ZAROH, jadi komentarnya tidak sesuai dengan arti kata nya..
Wong jowo ojo lali ro jowone ojo lali ro bosone,,sing domongke boso jowoudo boso Indonesia,, sing nyanggah udu wong jowo po
Mas We Mau bilang ,,koalisi ini masuk kuburan,,berarti koalisi untuk mati aja terlalu banyak retorika,,hahahahahahaha