Makna Asyura, Hari Ke-10 Dalam Bulan Suro Baik Untuk Berbagi
BNews–MAGELANG– Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, karena adanya hari Asyura atau hari ke-10 di bulan Muharram.
Selain memiliki keistimewaan, malam 10 Asyura juga memiliki makna dan sejarah untuk umat Muslim.
Seperti mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber, pada tanggal 10 Muharram ini merupakan hari bersejarah dalam Islam, banyak peristiwa besar terjadi.
Seperti diterimanya pertaubatan Nabi Adam, selamatnya Nabi Nuh dan umatnya dari banjir bandang dan lain sebagainya.
Karena kemuliaan hari Asyura, ulama’ menyebut terdapat beberapa amalan yang dianjurkan pada hari tersebut.
Ada pendapat lain mengapa dinamakan asyura karena pada hari itu Allah SWT telah memulyakan sepuluh nabinya dengan sepuluh keistimewaan.
Dengan kemuliaannya itu tentunya di dalamnya banyak fadhilah–fadhilah dan keutamaan yang tidak ada di dalam bulan lainnya.
Keistimewaan ibadah di hari Asyura dijelaskan dalam kitab I’anatu al-Tholibin. Imam al-Ajhuri mengatakan, “Barang siapa yang pada malam atau hari asyura’ membaca wirid حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ tujuh puluh kali Insya Allah sepanjang tahun akan dilindungi oleh Allah SWT dari musibah dan hal yang buruk.”
Sebab itu, terdapat berbagai amalan yang bisa dilakukan umat Islam pada hari Asyura, mulai puasa, berdoa, dan berdzikir. Berikut lafal doa dan dzikir yang dibaca sebanyak 70 kali pada malam Asyura.
Barang siapa yang mengerjakan ibadah pada malam asyura’, maka dia seakan-akan beribadah kepada Allah seperti beribadahnya semua mahluk yang berada di tujuh langit. (**)