Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Persalinan Vakum: Informasi Lengkap untuk Ibu Hamil
BNews-KESEHATAN- Persalinan dengan vakum sering dilakukan karena beberapa alasan. Salah satunya adalah ketika bayi mengalami stres berat dan waktu persalinan sudah dekat.
Menggunakan alat vakum dapat mempercepat proses persalinan. Selain itu, persalinan dengan vakum juga bisa membantu ketika bayi perlu lahir dengan cepat.
Sebelum memutuskan untuk melakukannya, sebaiknya ibu hamil mengetahui baik kelebihan maupun kekurangan persalinan dengan vakum. Berikut adalah penjelasannya!
Kelebihan dan Kekurangan Persalinan Vakum
Sebagai bahan pertimbangan, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui baik kelebihan maupun kekurangan persalinan vakum. Berikut penjelasannya:
- Kelebihan Persalinan Vakum
Salah satu manfaat dari persalinan dengan vakum adalah proses persalinan yang lebih cepat dari biasanya. Alat ini digunakan dengan menempelkan cup vakum pada kepala bayi yang sudah terlihat dari vagina.
Sebelum itu, dokter memastikan tidak ada jaringan vagina yang terjepit di antara vakum dan kepala bayi. Kemudian, dokter akan menggunakan pompa vakum untuk mengisap.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Jika terjadi kontraksi, dokter akan meningkatkan tekanan vakum. Namun, jika kontraksi hilang dan kepala bayi belum keluar, tekanan vakum akan dikurangi.
Setelah itu, tekanan vakum akan ditingkatkan lagi saat kontraksi muncul kembali. Setelah kepala bayi keluar, dokter akan melepaskan cup vakum dan menarik tubuh bayi.
- Kekurangan Persalinan Vakum
Selama persalinan vakum, cup akan ditempatkan di kepala bayi. Hal ini dapat meninggalkan benjolan di area yang ditempelkan vakum.
Benjolan ini akan membengkak dan biasanya akan hilang sendiri dalam 2 hari setelah bayi lahir.
Selain itu, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi pada bayi setelah prosedur persalinan dengan vakum:
- Pendarahan di bawah kulit kepala bayi. Meskipun kondisi ini tidak menimbulkan masalah jangka panjang dan akan hilang dengan sendirinya.
- Pendarahan di bawah penutup tulang kepala. Kondisi ini menyebabkan bengkak di sisi kepala bayi yang ditempelkan vakum, tetapi tidak menyebabkan komplikasi.
- Pendarahan di dalam tulang tengkorak. Kondisi ini dikenal sebagai subgaleal haemorrhage dan sangat jarang terjadi, tetapi sangat serius.
Selain risiko bagi bayi, ibu yang menjalani persalinan vakum juga memiliki risiko tertentu. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Kerusakan pada vagina dan serviks.
- Risiko infeksi.
- Sakit pada persendian panggul.
Jika prosedur vakum tidak dapat mempercepat persalinan dan kepala bayi sulit untuk keluar, satu-satunya opsi yang biasa dokter lakukan adalah operasi caesar. Namun, beberapa orang berpikir bahwa persalinan caesar lebih berisiko daripada persalinan normal.
Itulah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan persalinan vakum. Apakah ibu tertarik untuk mencobanya? Namun, apa pun pilihan persalinannya, pastikan menjaga kesehatan selama kehamilan dengan baik.
Salah satu caranya adalah tetap aktif selama masa kehamilan untuk menghindari komplikasi persalinan. Selain itu, pastikan juga rutin memeriksakan kondisi kehamilan. (*/halodoc)