Mitos dan Fakta Kedasih, Burung Culas & Kejam Pembawa Pesan Kematian
BNews—MAGELANG— Burung Kedasih merupakan salah satu jenis burung yang diselimuti dengan mitos menyeramkan menyangkut kematian. Inilah kenapa jarang sekali orang yang mau memelihara Kedasih, karena kehadirannya dianggap membawa petaka.
Dilihat sekilas, wujud Kedasih memang tampak mengerikan dengan bulunya yang bercorak. Bahkan pecinta burung sekalipun juga enggan memelihara burung yang satu ini; bukan takut karena mitosnya, suara Kedasih dapat mengganggu burung yang lain.
Tapi, apa benar Kedasih semengerikan itu?
Mitos
Burung dengan nama Latin cuculus merulinus ini ditakuti karena kicauannya terdengar mengerikan. Jauh dari kata indah, kicauannya hanya sebuah nada monoton yang khas.
Dari sinilah mitos tentang kengerian Kedasih berkembang di tengah-tengah masyarakat. Menurut masyarakat, di mana terdengar suara kicauan Kedasih, di situ akan terjadi petaka.
Petaka tersebut hadir dalam bentuk kematian. Artinya, saat terdengar suara kicauan kedasih, akan ada orang yang meninggal dunia. Terlepas dari mitosnya yang mengerikan, kedasih memang memiliki sifat culas dan kejam.
Nama dari burung ini memang berbanding terbalik dengan sifatnya; kedasih memiliki arti kekeluargaan dan belas kasih.
Fakta
Tidak Membuat Sarang
Berbeda dari kebanyakan jenis burung, burung ini tidak mempunyai sarang sendiri; lebih tepatnya kedasih memang tidak mau membuat sarang.
Lantas bagaimana cara Kedasih berkembang biak? Telurnya dititipkan di sarang burung lain dan ditinggalkan begitu saja.
Membuang Telur Burung Lainnya
Kedasih tidak hanya dikenal sebagai burung yang kejam, juga terkenal dengan sifat liciknya yang merugikan burung lain. Saat menitipkan telur di sarang burung lain, Kedasih tidak sebatas menitipkan telurnya saja, tapi ia juga membuang telur burung yang ada di sarang tersebut.
Anakan Kedasih Juga Jahat
”Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” ungkapan tersebut sangat cocok diterapkan pada Kedasih. Sifat jahat dan licik mengalir turun temurun di dalam darah burung ini.
Kalau sang induk tidak membuang telur burung lain yang ada di sarang, anaknya yang akan melakukan tindakan tersebut. Lebih dari itu, sang anak juga akan mencakar-cakar anak burung lainnya hingga mati.
Tukang Palak
Masih seputar kejahatan anak Kedasih, saat anak burung lain menetas duluan, burung ini akan meminta makanan pada mereka. Lebih tepatnya, anaknya memalak anak-anak burung yang ada di dalam sangkar tempat ia berada.
Suara Kedasih Berbahaya
Para pecinta burung biasanya menghindari kehadiran burung ini, mereka enggan memelihara Kedasih bersamaan dengan burung kicau lainnya. Suara kicauan burung ini dapat merusak kualitas kicauan burung kicau, jadinya harga jual burung kicau anjlok di pasaran.
Penyendiri
Kebanyakan burung hidup berkelompok dan setidaknya membuat sarang untuk keluarga mereka. Beda halnya dengan Kedasih, burung ini lebih suka hidup menyendiri dan tak memiliki kawanan.
Nama Panggilan Burung Kedasih
Kedasih memiliki banyak nama panggilan, tergantung di mana daerahnya. Berikut daftar nama panggilan Kedasih:
- Cirit uncuing (Sunda)
- Emprit gantil (Jawa)
- Paintive cuckoo (mancanegara)
Jenis-jenis Burung Kedasih
Ada empat jenis kedasih di Indonesia: wiwik uncuing, wiwik kelabu, wiwik lurik, dan wiwik hitam. Jenis-jenis tersebut dapat Kamu bedakan berdasarkan warna dan corak bulu tubuhnya.
Wilayah Persebarannya
Kedasih kerap terlihat di daerah pedesaan, tepi hutan, perkebunan dan di daerah dengan ketinggian 130 meter di atas permukaan air laut. Burung ini biasanya bertengger di ranting pohon-pohon tinggi. (ifa/han)
Sumber: 99