Stok Oksigen RSUD Temanggung Tinggal 3 Jam, Nyawa Pasien Covid-19 Terancam

BNews—TEMANGGUNG— RSUD Djojonegoro Temanggung mengalami krisis stok oksigen, Rabu (30/6) sore. Stok yang tersedia hanya cukup untuk tiga jam ke depan.

Ketersediaan oksigen benar-benar sangat mengkhawatirkan karena dibutuhkan para pasien, utamanya yang terpapar Covid-19. Kekurangan stok oksigen juga mengakibatkan RSUD Temanggung tidak bisa membuka ruang isolasi lagi.

Hal ini berdampak pada terancamnya nyawa pasien COVID-19 yang jelas-jelas membutuhkan bantuan oksigen.

Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq mengatakan, realitanya di RSUD Temanggung dalam kondisi SOS, lantaran mengalami krisis oksigen. Krisis oksigen ini jika tidak tertangani maka akan berimbas pada kondisi pasien COVID, yang tengah menjalani perawatan.

”Kondisi riilnya RSUD Temanggung dalam kondisi SOS, alarm sudah berbunyi karena mengalami krisis oksigen, hanya cukup untuk 3 jam ke depan. Maka nasib pasien COVID bisa terancam. Kondisi pasien yang butuh oksigen SPO-nya sampai ngedrop para perawat sudah pada menangis karena kalau tidak tertangani pasien bisa meninggal bareng-bareng di rumah sakit,’ katanya Rabu (30/6).

Menurut Khadziq, pihak rumah sakit sedang mencari solusi untuk mencari bantuan oksigen agar bisa mengatasi kondisi ini. Salah satunya mencari suplier oksigen dan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

”Kami sudah minta bantuan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) dan menginstruksikan Asisten II Provinsi untuk bertindak cepat. Kami juga menghubungi pemasok yang lain untuk bertindak cepat. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk menolong semua pasien yang ada,” ujarnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)

Direktur RSUD Temanggung, Tetty Kurniawati mengatakan hal senada. Ketersediaan oksigen saat ini semakin menipis dan sangat mengkhawatirkan, padahal semua pasien Covid-19 sangat membutuhkan bantuan oksigen untuk pernafasan. Pasokan oksigen dari penyedia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu hari.

”Untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 kami tidak lagi melakukan operasi bedah pada pasien-pasien di RSUD untuk menghemat penggunaan oksigen. Hari ini kita tidak melakukan operasi, karena khawatir oksigen habis sebab pasien Covid-19 sangat membutuhkan oksigen untuk perawatan,” urainya.

Tetty berharap krisis oksigen ini bisa segera teratasi. Sebab jika keadaan terus seperti ini jelas akan mempengaruhi penyediaan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Temanggung. Kebutuhan oksigen di RSUD Temanggung dalam satu hari antara seribu hingga 1.200 liter.

Ia menyebut, ketersediaan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD Temanggung dalam batas limit atas. Dari seratus tempat tidur yang ada, saat ini sudah terisi 95 pasien. (han)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!