Mitos Kecerdasan Anak Yang Berhubungan Dengan Susu Formula
BNews–KESEHATAN-– Ketika susah memberli susu formula untuk anak, terkadang para orang tua menjadi khawatir. Mereka berpikir tidak dapat memberikan suplemen tambahan untuk kecerdasan anak.
Padahal sebenarnya bukan cuma pemberian susu formula yang bisa membuat pertumbuhan anak jadi optimal dan juga lebih pintar.
Susu formula seringkali diberikan pada bayi di atas usia 6 bulan sebagai makanan tambahan. Pada kondisi tertentu, bayi memang boleh diberikan susu sebagai makanan tambahan bahkan makanan utama.
Yang harus dipahami adalah susu memang bisa membantu merangsang kecerdasan anak. Namun itu semua terjadi karena kandungan AHA dan DHA di dalam susu.
Klaim tersebut didasari pada penemuan bayi-bayi meninggal yang diotopsi. Pada jaringan bayi-bayi ini ditemukan kandungan AHA dan DHA yang tinggi. Saat diteliti, ternyata ASI juga kaya akan AHA dan DHA.
Namun itu semua ada pada ASI. Bagaimana dengan susu formula?. Kandungan susu formula tidak sama persis dengan ASI. Sebab, teknologi pangan belum bisa membuat susu formula mirip dengan ASI. Oleh sebab itu, AHA dan DHA pun ditambahkan pada beberapa jenis susu formula.
Meski ada penambahan AHA dan DHA dalam sufor, namun tetap saja blum bisa menyamai kandungan AHA dan DHA dalam ASI. Oleh karenanya, dokter Aryono Hendarto, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM sekaligus dosen senior di Fakultas Kedokteran UImengungkapkan kalau orang tua tak perlu berharap banyak pada susu formula untuk anak.
Susu bisa diberikan pada anak sebagai suplementasi. Meski begitu, susu bukanlah produk istimewa, unggul, dan spesial, sehingga harus dikonsumsi terus-menerus.
Apa itu AHA dan DHA?
AHA merupakan singkatan dari Arachidonic Acid, sedangkan DHA adalah Docosahexaenoic Acid.
Mengutip berbagai sumber, AHA dan DHA merupakan asam lemak tak jenuh ganda dnegan rantai panjang. Kandungan ini dipercaya merupakan komponen penting untuk membangun saraf di jaringan otak dan retina mata.
“AHA dan DHA adalah kandungan nutrisi yang berperan dalam kecerdasan anak. Namun, kecerdasan itu multifaktorial, artinya banyak faktor yang memengaruhi selain nutrisi,” ungkap Aryono dikutip dari Hai Bunda.
“Kecerdasan anak bisa dipengaruhi faktor lingkungan dan genetik. Faktor lingkungan umumnya lebih dominan dan berperan dalam kecerdasan anak. Faktor ini meliputi kondisi kesehatan anak, stimulasi, dan nutrisi.”
Pemberian susu formula untuk bayi sampai usia 6 bulan
Pada bayi berusia 6 bulan ke atas, susu formula bisa diberikan sesuai kebutuhan nutrisinya. Namun, perlu diingat bayi juga harus makan, bukan menyusu saja. Jadi, dengan bertambahnya jumlah MPASI, konsumsi susu formula harus dikurangi. Pemberiannya sekitar 500-600 ml per hari.
Tips memilih susu formula
Jika ASI ibu bermasalah, susu formula bisa diberikan sebagai makanan pengganti. Secara prinsip, semua susu formula memiliki kandungan dan kualitas yang sama. Berikut 3 cara memilih susu formula:
- 1. Tidak harus memilih yang harganya mahal
- 2. Carilah produk susu yang mudah didapat di pasaran
- 3. Agar lebih mudah, ibu bisa memberikan susu yang sama atau pernah dikonsumsi kakak atau anak sebelumnya
(*)