Pelajar Ini Pamer Website Anti Bullying dihadapan Gubernur Jateng
BNews—REMBANG— Ada pemandangan menarik disela-sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di wilayah Pembangunan Wanarakuti-Banglor Kabupaten Jepara. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hadir secara langsung dalam kegiatan itu dan bertemu dengan sejumlah pelajar SMK.
Pelajar yang tergabung dalam Komunitas Forum Anak Rembang (FAR) ini mempunya ide dan gagasan menarik yang membuat orang nomer satu di Jateng itu tertarik. Mereka memanfaatkan system digital untuk mengkampanyekan Anti Bullying.
Gagasan ini disampaikan Muhammad Helmi Zirey di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Pembangunan Wanarakuti-Banglor, yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah kepala daerah, di Pendapa Kartini Rembang, kemarin.
“Pada kesempatan ini, kami meminta dukungan bapak Gubernur Jawa Tengah agar kami dapat segera merealisasikan rencana pembuatan website Stop Bullying sehingga nantinya juga bisa diterapkan di semua sekolah di Jateng,” ujar siswa SMKN 1 Rembang itu.
Helmi mengatakan, website itu nantinya akan memuat informasi mengenai perundungan, termasuk menyangkut dampak buruk dari aksi mencela, mengejek, melakukan kekerasan fisik, seksual, atau hal-hal buruk lainnya yang kerap terjadi di kalangan anak-anak dan remaja.
Usulan ini ditanggapi positif oleh Ganjar. Meski demikian, menurutnya perlu peran masyarakat, orangtua, dan guru sehingga aksi perundungan tidak lagi terjadi.
Dalam setiap agenda Musrenbang di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar selalu memberikan keistimewaan kepada perwakilan perempuan, anak-anak dan disabilitas untuk mengajukan pertanyaan dan pendapatnya. Begitu pula saat musrenbang yang melibatkan lima kabupaten, meliputi Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Blora itu.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Selain Helmi, perwakilan anak lainnya yang turut urun rembug adalah Anggun Ratna. Namun karena kehabisan sesi dialog, Anggun terpaksa menitipkan masukannya melalui Helmi. “Anggun ingin menyampaikan soal bus sekolah,” jawab Helmi saat ditanya Ganjar.
Ganjar menangkap raut kekecewaan Anggun yang tidak bisa menyampaikan pendapatnya di forum. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu lantas meminta Anggun untuk menyampaikan masukan melalui direct message (DM) Instagram pribadi Ganjar. Raut kecewa Anggun seketika berubah ceria.
“Ada tiga persoalan yang saya sampaikan, pertama soal bus sekolah yang sekarang sudah tidak ada. Kedua pendampingan terhadap pengidap HIV/AIDS dan bullying. Soal pendampingan pengidap HIV/AIDS itu yang paling mendesak,” kata siswi SMAN 1 Bangsri Jepara itu seusai acara. (lhr/wan)