Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Percepatan Suplai Magma di Gunung Merapi, PVMBG Himbau Tingkatkan Kewaspadaan

BNews-NASIONAL– Berita terbaru yang diterima dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa terjadi indikasi peningkatan suplai magma di Gunung Merapi dalam dua pekan terakhir.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menegaskan fenomena ini terdeteksi melalui analisis data seismisitas dan deformasi gunung api tersebut.

“Dalam catatan kami, terjadi rata-rata 10 gempa vulkanik dangkal, 41 gempa multifase, dan 70 gempa guguran setiap harinya. Sementara laju deformasi EDM RB2 mencapai 1 sentimeter per hari,” ungkap Hendra dikutip dari Antara.

Sejak memasuki masa erupsi efusif, telah tercatat 622 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi, dengan jarak luncur maksimum mencapai 5.000 meter ke arah Sungai Gendol pada tanggal 9-10 Maret 2022.

Aktivitas awan panas guguran cenderung terjadi di sisi barat daya (Sungai Bebeng dan Krasak) sebanyak 502 kejadian, sisi tenggara (Sungai Gendol) sebanyak 65 kejadian, dan sisi selatan (Sungai Boyong) sebanyak 55 kejadian.

Meskipun telah terjadi 10 kali peningkatan intensitas erupsi, termasuk pada tanggal 4 Maret 2024, Hendra menjelaskan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada level III atau siaga.

Potensi bahaya erupsi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas, terutama di sektor selatan hingga barat daya, mencakup Sungai Boyong hingga tujuh kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga lima kilometer.

IKUTI BERITA UPDATE BOROBUDUR NEWS DI GOOGLE NEWS GRATIS (KLIK DISINI)

Di sektor tenggara, daerah potensial bahaya mencakup Sungai Woro hingga tiga kilometer dan Sungai Gendol hingga lima kilometer. Selain itu, lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat mencapai radius tiga kilometer dari puncak.

“Dari hasil pemantauan, terlihat bahwa suplai magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran; di dalam area bahaya,” tambah Hendra.

Gunung Merapi secara administratif terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kabupaten Magelang; Boyolali, dan Klaten di Provinsi Jawa Tengah.

Monitoring visual dan instrumental gunung api ini dilakukan dari lima pos pengamatan, termasuk Pos Kali Urang (Kabupaten Sleman); Pos Ngepos dan Babadan (Kabupaten Magelang), serta Pos Jrakah dan Selo (Kabupaten Boyolali). (*/antara)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!