Perempuan Korban Penyalahgunaan NAPZA dan ODHA Semarang Dapat Pelatihan
BNews–SEMARANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang bekerjasama IPWL AT-TAUHID Semarang gelar pelatihan kepada 30 perempuan berusia produktif. Peserta ini merupakan korban penyalahgunaan NAPZA dan ODHA.
Pelatihan tersebut yakni pembinaan ketrampilan tataboga di aula Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) AT-TAUHID Semarang. Yang berlangsung selama lima hari, mulai senin-jumat (2-6 November 2020.
Dalam pelaksanaanya Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menunjuk tim LPK LALITA Kota Semarang sebagai pemandu (Pelaksana) pelatihan.
Instruktur LPK LALITA Kota Semarang, Indriyani menuturkan, selama lima hari ini pihaknya mengajari peserta membuat aneka makanan (Jajanan), kue dan masakan, mulai teori sekaligus praktek.
“Hari pertama ini kita ajari membuat onde-onde isi kacang ijo, hari ke-2 onde-onde ketawa dan tompo solo, hari ke-3 membuat nogosari Bandung, bothok telur asin; hari-4 makroni supel dan keu manja, adapun hari terakhir membuat soto Sukaraja,” katanya.
Perempuan yang telah menggeluti usaha katering dan menjadi instruktur tataboga tujuh tahun silam ini menjelaskan, di saat pandemi seperti ini mencari pekerjaan tidak mudah. Pelatihan ketrampilan tataboga ini juga bisa menjadi solusi untuk mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi para korban penyalahgunaan dan ODHA
“Saya berharap, para peserta ini setelah pelatihan ini, mereka bisa praktek membuat kue atau makanan sendiri. Nantinya bisa untuk pengajian, arisan, bisa menerima pesanan atau usaha mandiri sehingga ada manfaat dan ada nilai tambah dari sisi ekonomi,” urainya
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Menurutnya, mereka bisa pro aktif berkomunikasi menyampaikan kepada pihak RT, RW hingga kelurahan bahwa telah mengikuti pembekalan ketrampilan dari Dinsos Kota Semarang. “Begitu mereka (Para pemangku kepentingan, red) tau bahwa teman-teman punya keahlian dan usaha mandiri pasti pada membeli atau memesannya,” klaimnya.
Direktur IPWL Yayasan Rehabilitasi AT-TAUHID Semarang, Singgih Yonkki Nugroho menuturkan para penyalahguna NAPZA dan ODHA setelah melakukan rehabilitasi ini; tentu ingin mendapatkan output yang jelas. Antara lain yakni sebuah ketrampilan supaya kedepanya ada kemandirian.
Gayung bersambut hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinsos memberikan fasilitasi pembekalan ketrampilan. Jadi sangat tepat dan sangat bermanfaat. “Dari pelatihan ini, kami berharap para peserta bisa mengambil manfaat dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh di lingkungannya masing-masing atau bisa untuk berwirausaha,” pintanya
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Semarang, Muthohar menuturkan, Dinsos Kota Semarang tidak sekedar melakukan pembinaan dan memberikan pelatihan saja; namun juga melakukan pendataan dan pengelolaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi serta sumber kesejahteraan sosial.
Hal tersebut sesuai Peraturan Menteri Sosial (Permensos) RI Nomor 08 Tahun 2012. “Kami berharap pelatihan ketrampilan ini outcame-nya jelas, setiap tahun pelatihan harus ada hasil yang bisa disampaikan. Intinya pelatihan ketrampilan ini benar-benar bermanfaat dan berdampak positif sehingga grafik penyalahgunaan NAPZA dan ODHA bisa turun,” pungkasnya. (her)