Puncak Gunung Merapi Alami Pemekaran 4 Meter Sejak Juni 2020
BNews—MAGELANG—BPPTKG melaporkan laju harian deformasi Gunung Merapi selama beberapa hari terakhir sebesar 11 sentimeter perhari. Sejak Juni 2020 hingga kini, Gunung Merapi telah mengalami pemekaran puncak sekitar empat meter.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso, Sabtu (28/11/2020).
”Sampai saat ini dari Juni 2020 sudah terjadi pemekaran puncak sebesar sekitar empat meter. Data pemantauan menunjukkan migrasi magma dari dalam sudah semakin dekat menuju permukaan. Namun demikian jika nanti terjadi erupsi tidak serta-merta menimbulkan bahaya bagi penduduk,” ujar Agus. Dikutip dari Tribunjogja.com.
Dia menjelaskan, ancaman bahaya untuk erupsi efusif ditentukan dari perkembangan kubah lava. Sehingga saat ini pihaknya masih perlu mengikuti perkembangan kubah lava yang nanti terbentuk.
Diketahui dari hasil pengamatan BPPTKG pada aktivitas Gunung Merapi Jumat (27/11/2020) pukul 00.00-24.00 WIB, terdengar suara guguran enam kali dari Pos Pemantauan Babadan dengan intensitas lemah hingga keras.
Adapula gempa guguran 39 kali, gempa hembusan 77 kali, gempa hybrid/fase banyak 410 kali, dan gempa vulkanik dangkal 37 kali.
“Kegempaan ini dalam kondisi yang tinggi sejak ditetapkan status siaga pada 5 November lalu. Pada grafik bisa kita lihat bersama bahwa seismisitas Gunung Merapi yaitu gempa vulkanik dangkal dan gempa hybrid/fase banyak melampaui krisis 2006, namun masih lebih rendah dari krisis 2010,” bebernya.
Tambah dia, pihaknya berpesan agar masyarakat tetap tenang dan bersabar menghadapi aktivitas Gunung Merapi ini.
”Kita berikan waktu kepada Gunung Merapi untuk berekspresi karena selama ini sudah memberi manfaat yang sangat besar untuk kita. Mudah-mudahan semua mendapat lindungan dari Allah SWT,” pungkasnya. (mta)