Ribuan Wisatawan Luar Daerah Batalkan Liburan Ke Magelang

BNews–MUNGKID— Banyak wisatawan yang berencana berkunjung ke Magelang membatalkan agendanya. Bahkan jumlahnya mencapai ribuan.

Seperti yang dialami salah satu pemandu wisata di Magelang, Tora. Dia mengaku sebanyak 600 paket wiisata dari luar kota mendadak dibatalkan hari ini (26/12/2020).

“Ini dari Jakarta dan Bogor baru saja telpon cancel paket wisatanya ke Magelang. Dimana seharusnya mereka akan berlibur dan menggelar acara di kawasan Wisata Magelang Selatan,” katanya saat dihubungi Borobudurnews.com (26/12/2020).

Dintanya terkait alasan, Tora menyampaikan bahwa wisatawan terkendala dengan surat rapid antigen yang diaturkan oleh pemerintah. “Ya aturan dalam moment Libur Nataru ini seperti itu. Dimana bagi pendatang luar kota masuk Jawa Tengah harus menunjukan surat hasil rapid antigen,” imbuhnya.

Tora berharap pihaknya dan pelaku pariwisata di Magelang lainnya diberikan sedikit ruang untuk mencari sesuap nasi. “Dengan adanya pembatasan yang super ketat sangat berdampak besar bagi pelaku wisata di Magelang,” tandasnya.

Sama halnya dengan travel agen lainnya, Supriyadi yang mengaku ribuan paket wisatanya di cancel mendadak. “Pas moment Natura ini banyak yang cancel. Sejak tanggal 18 Desember lalu hingga saat ini, rata-rata perhari 300-500 paket wisata cancel. Kebanyakan dari Jakarta dan Bandung,” ungkapnya.

Terkait alasannya, Supriyadi menyampaikan sama dengan yang dialami Tora yakni surat rapid antigen. Padahal rencana paket wisatawan yang Ia bawa akan berlibur di kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

 “Tetapi menurut saya karena pembatasan maksimal 50 orang dalam suatu kegiatan juga mendali kendala. Dalam surat sebelumnya pembatasan 50 persen, tetapi sekarang aturan baru maksimal 50 orang, itu yang juga banyak menjadi alasan wisatawan membatalkan rencana liburannya,” paparnya.

Ia berharap kepada pemerintah saat membuat aturan terkait pembatasan di dunia pariwisata untuk melibatkan para pelakunya. “Misal mengajak para pelaku kan tahu kondisi lapangan. Jadi tidak rancu tumpang tindih aturan. Mau tak mau kita ikuti aturan yang baru yang merugikan para pelaku wisata,” harapnya.

“Terdapat 5 rombongan besar yang membatalkan berlibur ke tempat saya. Antara lain dari Ciligeon, Bekasi, Wonoso dan Sragen. Itu baru sebagian yang terbaru membatalkannya,” tambahnya.

Hani Sutrisno, owner Desa Bahasa dan Wisata Taman Kelinci Borobudur mengaku mengalami hal yang sama. Bahkan rombongan besar harus membatalkan jadwalnya.

Hani menyampaikan pembatalan tersebut karena pihak wisatawan belum siap risiko saat perjalanan di masa pandemi covid. “Sempat saya tawarkan online, tetapi tidak berkenan. Mereka memilih menunda agar tetap bisa tatap muka,” ujarnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: