Salah Satu Warung Kupat Tahu Legendaris di Magelang dan Langganan Pejabat Dipindah
BNews–MAGELANG– Meski rumah toko (ruko) di Jalan Tentara Pelajar Kota Magelang atau kawasan Ngesengan, Cacaban Magelang Tengah sudah dibongkar. Namun belum seluruhnya pedagang pindah ke shelter relokasi sementara yang telah disediakan.
Sebelumnya, Pemkot Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sudah mendirikan tempat jualan sementara; khusus kepada 21 pelaku usaha Ngesengan termasuk warung makan kupat tahu langganan SBY. Yakni Kupat Tahu Pojok menuju ke Jalan Sutopo, depan Kantor Kelurahan Cacaban.
Pantauan Magelang Ekspres di lapangan, baru dua pelaku usaha yang sudah mulai menjaja usahanya di tempat relokasi sementara semi permanen tersebut.
Salah satunya Kupat Tahu Pojok langganan SBY ketika di Magelang yang berada di ujung barat shelter sementara.
Selebihnya, ruko-ruko yang lain hanya memasang spanduk kepemilikan di shelter sementara.
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah mengatakan, pemerintah memberikan tenggat waktu pedagang harus sudah mengosongkan ruko Ngesengan 27 Mei 2023 lalu.
“Semuanya sudah mengosongkan area ruko Ngesengan. Tapi memang ada sebagian yang langsung ke lokasi sementara, ada sebagian yang memilih belum membuka usahanya,” ujarnya, Rabu, 31 Mei 2023.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Ia menjelaskan, pemindahan ke shelter sementara di Jalan Sutopo ini menyusul revitalisasi ruko Ngesengan. Nantinya, pedagang bisa kembali ke ruko Ngesengan ketika sudah diresmikan.
“Semua pedagang yang ada di sana sudah sepakat terkait penampungan sementara dan penempatan kembali Ruko Ngesengan. Termasuk penyesuaian tarif sewa ke depan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), MS Kurniawan mengatakan, proses pembongkaran ruko Ngesengan sebagian sudah dilakukan.
Pria yang akrab disapa Wawan itu menyebut, revitalisasi ruko Ngesengan menelan anggaran sebesar Rp5,5 miliar.
Konsep pembangunan dilakukan secara vertikal di mana lantai satu akan dijadikan bassement parkir.
“Kemudian lantai satu untuk usaha-usaha yang memang diperuntukkan di lantai satu seperti bengkel dan lain-lain. Sedangkan warung kuliner dan usaha lain, nanti ditempatkan di lantai dua,” jelasnya.
Wawan menyebut, revitalisasi Ngesengan ditarget rampung pada Desember 2023 mendatang. Lalu, pelaku usaha bisa kembali boyongan ke Ruko Ngesengan pada Januari 2024.
“Kawasan pertokoan Ngesengan dibangun menjadi pertokoan dua lantai yang memiliki struktur bangunan yang lebih tertata sehingga akan memengaruhi peningkatan nilai jual,” tandasnya.
Wawan berharap, revitalisasi Ruko Ngesengan bisa menjadi sarana mendulang ekonomi untuk menyukseskan pembangunan daerah.
“Serta menjadi solusi dalam mengurai kemacetan di Jalan Tentara pelajar yang selama ini crowded karena pengurangan ruas jalan akibat kendaraan yang belum tertata,” paparnya. (*/ME)