Silaturahmi Kebangsaan Magelang Raya: Mengungkap Pesan Perdamaian untuk Indonesia

BNews-MAGELANG- Sejumlah komponen masyarakat di Magelang Raya telah melaksanakan Silaturahmi Kebangsaan di Pendapa Agung Angklung Nusantara, Kampoeng Dolanan Nusantara, Sodongan, Bumiharjo, Borobudur, Kabupaten Magelang, pada hari ini (Kamis, 16 November 2023). Acara ini diikuti oleh 16 tokoh dari berbagai elemen masyarakat dengan tujuan menyampaikan pesan perdamaian dari Magelang untuk Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Abbet Nugroho, pada pembukaan acara tersebut menegaskan bahwa melihat perkembangan ekonomi, politik, dan sosial kemasyarakatan di negara ini, hatinya terasa gelisah. Ia berharap dapat menyalurkan gelisah ini melalui kegiatan yang positif dan tepat.

Dalam acara tersebut diungkapkan bahwa meski Pemilu 2024 belum dimulai, bentrokan antar kelompok masyarakat telah terjadi baru-baru ini. Tentunya, hal ini mencoreng nama Kabupaten Magelang. Oleh karena itu, Abbet mengajak semua pihak untuk merespon hal ini bersama-sama.

Insiden yang terjadi di Jalan Raya Muntilan sempat menjadi viral di media sosial dan televisi. Oleh karena itu, Abbet mengundang tokoh dari berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama memberikan pesan damai bagi Magelang dan Indonesia.

Harapannya, acara ini dapat menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa Magelang bukanlah tempat yang penuh dengan kekerasan, melainkan ingin menciptakan suasana yang harmonis. “Perbedaan pilihan itu memang sah, tetapi persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga,” tegasnya.

Rohmad, perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dalam kesempatan tersebut menganjurkan; agar semua tokoh agama mengajak umatnya untuk memohon petunjuk dari Tuhan sebelum memilih dalam Pemilu 2024; yaitu dengan menanyakan kepada-Nya siapa yang harus dipilih. Segala perbuatan kita di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

“Kerukunan memiliki nilai yang sangat berharga. Dengan hidup dalam kerukunan, kita dapat menciptakan masa depan yang baik,” paparnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Hanni, seorang pegiat pariwisata Magelang, menyampaikan bahwa dalam dunia pariwisata, ada yang dikenal sebagai Sapta Pesona. Termasuk di dalamnya adalah aspek keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kenangan. Dalam pemilu, setiap calon memiliki kepentingannya masing-masing. Harapannya adalah agar situasinya tetap aman.

Harapan lain adalah agar masa kampanye dapat berjalan dengan lebih tertib. Jika tidak ada banyak provokasi, maka keamanan tetap terjaga. “Bagaimana agar acara ini bisa memberikan kenangan indah, bukan hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi para wisatawan,” ujar Hanni.

Bilung Salawita, seorang seniman, mengimbau agar warga memilih sesuai dengan keinginan mereka tanpa perlu terlibat dalam pertikaian. “Musuh terbesar sebenarnya bukanlah pesaing, melainkan sesuatu yang ada di dalam diri kita sendiri,” ucapnya.

Romo Sutrasno Purwanto, pengurus Komisi Hubungan Antar-Agama dan Kepercayaan, menekankan bahwa dalam memilih, pasti akan ada pilihan yang berbeda-beda. Hal ini seharusnya menjadi hal yang wajar, karena pemilu hanya berlangsung sementara, selama lima tahun, dan akan ada pemilu lainnya di masa depan. “Jangan biarkan persaudaraan dan persahabatan yang sudah terjalin hancur gara-gara perbedaan pilihan,” katanya.

Selain itu, Pancasila adalah mukjizat yang diberikan Tuhan kepada Indonesia. Indonesia memiliki 1.340 suku, 715 bahasa, dan 1.700 jenis budaya. Karena adanya Pancasila, kita semua bisa menyatu dalam keberagaman ini.

Pada akhir acara, Ahmad Labib dari PCNU Kabupaten Magelang membacakan hasil kesepakatan dari acara tersebut. Kesepakatan tersebut meliputi penolakan terhadap provokasi yang dilakukan oleh oknum yang berusaha merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Kesepakatan lainnya adalah menolak segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh organisasi manapun dalam proses pesta demokrasi Pemilu 2024. Selain itu, juga menolak berita hoaks dan segala hal yang dapat mendiskreditkan pasangan calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif yang berpartisipasi dalam pemilu.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berdemokrasi dengan kematangan, kecerdasan, kegembiraan, dan kebahagiaan,” tutupnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!