Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Surganya Wisata Keluarga, Desa Bahasa Hadirkan Borobudur Under Line

BNews–MAGELANG– Wilayah Kabupaten Magelang sudah menerapkan PPKM Level 1, sehingga banyak tempat wisata mulai beroperasi. Salah satunya yang dilakukan juga oleh wisata edukasi Desa Bahasa Ngargogondo Borobudur.

Lokasi yang disebut-sebut surganya wisata keluarga di Magelang  ini tidak hanya buka begitu saja. Berbagai penambahan fasilitas juga dilakukan oleh pemiliknya.

“Selama PPKM kemarin saat wisata tutup kami tidak hanya berdiam diri saja. Kami terus berbenah dan menyiapkan hal baru menarik bagi pengunjung,” kata Hani Sutrisna owner Desa Bahasa yang berlokasi di Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang (7/1/2021).

Terbaru, lanjutnya pihaknya telah menambahkan area Borobudur Underland. Dimana dalam area tersebut terdapat sketsa Borobudur di atas rumput.

Ada juga beberapa spot permainan anak di lokasi tersebut. Seperti Sirkuit mobil mini, mini soccer, skuter, trampolin, panahan, patung satwa, dan taman bunga.

“Jadi di Borobudur Underland ini mengambil kisah di relief Candi Borobudur, yakni di Panel 3 Level 2. Spot permainan yang memanjakan pengunjung anak-anak ini tetap ada edukasinya,” imbuh Hani.

Pengunjung jika datang ke wisata Edukasi Desa Bahasa ini cukup membayar tiket masuk Rp 20 ribu untuk hari biasa, sementara akhir pekan Rp 25 ribu. Itu udah bonus makanan ringan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Jadi selain ada taman kelinci, terapi ikan yang gratis, ada juga trampolin dan mandi bola. Intinya protokol kesehatan tetap harus ketat dilaksanakan,” ujarnya.

Ditanya terkait pengembangan Borobudur Underland tersebut, Hani menyebutkan pihaknya ingin tetap memberikan wisata yang ada edukasinya. Maka pihaknya tetap mengambil relief Borobudur juga.

“Selain itu karena Borobudur sebagai budaya sejarah, kalau anak anak belum happy saat berkunjung ke Candi Borobudur yang belum boleh naik maka bersama  keluarga bisa kesini dan tetap teredukasi,” paparnya.

“Intinya jadi Surganya wisata keluarga. Dan terpenting juga selalu menjaga tempat wisata tetap menjalankan sapta pesona. Sehingga Desa Bahasa berkeinginan jadi barometer wisata keluarga di Borobudur,” ungkapnya.

Ia juga berharap , agar Desa Bahasa kedepan bisa  bersatu bersama wisata di sekitar Borobudur. “Hal ini karena wisatawan belum bisa  naik ke candi. Sehingga bisa ke tempat lain agar tetap bahagia saat berlibur di Borobudur,” tegasnya.

Hani juga mengatakan kedepan akan bersama-sama mengembangkan desa wisata di sekitarnya  yang belum maju. “Selain itu kami juga siapakan 3 konsep baru melengkapi Desa Bahasa ini yang pastinya belum ada di Magelang. Salah satu bocorannya adalah Kampung Robot dengan nuasanya Jepang berisi juga edukasi robotik,” pungkasnya.

Sementara salah satu wisatawan, Iwan Suhariyanto , 42, asal Jogja ini mengaku mengetahui wisata Desa Bahasa dari instagram. Sehingga dirinya bersama rombongan keluarga menyempatkan diri datang ke Desa bahasa.

“Saya datang kesini bersama keluarga sebanyak 9 orang, awalnya lihat di instagram jadi tertarik. Dan mumpun hari libur kita langsung kesini, dan ternyata bagus dan terpenting anak-anak juga senang,” tambahnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!