Tingkatkan SDM Desa Wisata, Kemenparekraf Lakukan Pendampingan di Desa Borobudur
BNews–MAGELANG– Tingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor pariwisata saat ini merupakan hal yang harus. Pasalnya pariwisata di Indonesia, khususnya di daerah Borobudur Magelang sedang digenjot perkembangannya.
Salah satunya yang diterima oleh Desa Wisata Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Para pelaku wisatanya mendapat pendampingan program SDM dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pendampingan sendiri akan dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 11 hingga 22 Februari Dan fokus pada manajemen pengelolaan desa wisata dan kepemanduan wisata.
CEO Exovillage, Anjar Budiani, yang menjadi pelaksana program tersebut mengatakan Desa Wisata Borobudur menjadi magnet yang menarik bagi wisatawan. Sebagai salah satu desa di zona Destinasi Super Prioritas, Desa Wisata Borobudur mempunyai peran penting untuk menjaring wisatawan domestik dan mancanegara.
“Fokus kami adalah pendampingan SDM di tingkat desa, yaitu melakukan pengelolaan SDM di kawasan pariwisata Borobudur. Borobudur menjadi barometer nasional terkait kepariwisataan. Harapan kita tidak ada gap antara SDM pariwisata di Borobudur dan desa lain terkait tata kelola manajemen pariwisata,” katanya, Selasa (15/2/2021).
Ada 15 pemandu wisata yang menjadi sasaran pendampingan, serta para pengelola desa wisata tersebut. Kegiatan ini menargetkan peningkatan kapasitas atau kemampuan dalam melakukan tata kelola pariwisata.
“Kalau tata kelola bagus, otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kita petakan, bagaimana sistem dan tata kelola yang baik bisa menjamin sustainability dari desa wisata Borobudur,” imbuhnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Pendamping Desa Borobudur, Adreas Aan Sugiarto mengatakan pemandu wisata merupakan ujung tombak dari kegiatan kepariwisataan di Borobudur.
Menurutnya, borobudur kekurangan pemandu wisata. Banyak wisatawan yang datang ke Borobudur tidak ada yang membimbing dan memandu tentang potensi-potensi wisata di Borobudur.
“Harapan dari pendampingan ini adalah munculnya generasi baru atau mereka yang bergerak di pariwisata bisa punya keahlian membimbing wiatawan di tempat mereka bekerja,” katanya.
Ketua Desa Wisata Borobudur, Nanang S. Prakoso mengungkapkan SDM pengelola desa wisata di Borobudur masih perlu peningkatan di beberapa sektor, seperti UMKM dan kuliner. Dengan adanya pendampingan maka akan lebih paham apa yang perlu diperbaiki.
Ini, lanjutnya adalah pendampingan pertama secara resmi dari Kemenrarekraf. “Saat ini sekitar 40% dari warga di Desa Borobudur menjalankan usaha di bidang pariwisata. Secara perekonomian mereka bisa hidup secara mandiri, tetapi jika dikelola lebih baik dan didukung kelembagaan, maka masyarakat akan lebih makmur lagi,” katanya.
Sementara itu, Andreas Aan Sugiarto , sebagai pendamping desa Borobudur mengemukakan bahwa saat ini pemandu wisata merupakan ujung tombak dari kegiatan kepariwisataan di Borobudur.
Sehingga, lanjutnya dalam waktu dekat perlu ada sertifikasi profesi Pemandu, sebagai bagian dari komitmen pelayanan kepada wisatawan.
“Sebelumnya dengan dukungan Kemenparekraf, telah melakukan peningkatan kapasitas pemandu wisata Borobudur,” tambahnya yang notabanenya juga seorang pemandu pariwisata Borobudur. (bsn)