Tujuh Hari Warga Salaman Bertahan di Pengungsian
BNews–SALAMAN– Enam puluh satu kepala keluarga dari Dusun Krajang Desa Sidosari Kecamatan Salaman masih berada di tempat pengungsian (12/3/2020). Hal ini diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Pranowo kemarin.
“Tidak semua warga diungsikan, hanya pada saat hujan turun warga dikumpulkan di salah satu rumah warga,” katanya.
Diungkapkan juga, bahwa terkait bencana tanah retak di lokasi tersebut pihaknya sudah mengkoordinasikannya. “Kemarin sudah disurvey oleh ESDM Provinsi Jawa Tengah dan juga dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi),” imbuhnya.
“Kami masih menunggu hasil dari PVMBG. Tapi pada intinya agar air tidak masuk dalam rekahan atau retakan tanah itu. Supaya nanti tidak memicu jenuhnya tanah sehingga tidak terjadi longsor ke bawah,” tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana saat meninjau lokasi bencana tersebut meminta agar pihak BPBD Kabupaten Magelang segera melakukan pembenahan saluran air terlebih dahulu. “Ini harusnya ada pembenahan saluran air dulu untuk mencegah tidak berlanjutnya retakan tanah. Hal itu sambil kita menunggu hasil survey,” pintanya.
Dipaparkannya, untuk penanggulangan jangka pendek, sesegera mungkin harus ada penataan air. Karena air terus meresap ke bawah tanah sehingga menggerus lapisan tanah bawah yang mengakibatkan retakan tanah tersebut.
“Saya himbau agar warga senantiasa waspada karena kadang hujan tiba-tiba cukup lama, kemudian debit air berlimpah yang dapat memicu retakan tanah,” pungkasnya. (bsn)