Viral… Gegara Susah Sinyal Mahasiswi Asal Borobudur Garap Tugas Kuliah di Pinggir Jalan

BNews—BOROBUDUR— Terkendala medan yang susah terjangkau sinyal jaringan internet, Teara Noviani yang tinggal di Desa Kenalan di Kecamatan Borobudur terpaksa turun gunung. Gadis yang juga merupakan mahasiswi di Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang ini harus rela mengerjakan tugas kuliah di pinggir jalan.

Tempat tinggal Teara diketahui berada diantara perbukitan Menoreh. Medan daratan yang berbukit-bukit dengan pepohonan rimbun yang menjulang tinggi membuat akses internet tidak stabil.

”Kalau mengerjakan tugas kuliah di rumah gak dapat sinyal, Mas. Makanya saya ke sini” ungkap Teara.

Aksi miris mahasiswi jurusan manajemen ini sontak menjadi perhatian warga setempat. Selain belajar di bawah terik matahari, potensi ancaman semisal kecelakaan lalu lintas hingga kejahatan bisa saja terjadi.  Namun, ia nampaknya tetap enjoy dengan fokus mengerjakan tugas kuliah.

”Ya, cuek aja. Daripada tugas saya gak selesai,” tegas dia dibarengi dengan simpul senyum manis.

Ia mengatakan jika tugas yang sedang digarap bukan hanya tugas harian. Namun pengganti Ujian Tengah Semester. Ia mengaku bila dirinya mengerjakan tugas di pinggir jalan bukan kali pertama dilakukan.

”Setiap ada tugas saya selalu seperti ini (ke pinggir jalan),” katanya.

Sementara itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp22 triliun. Dana tersebut difokuskan untuk pengembangan teknologi digital. Mulai dari reformasi birokrasi, penyampaian program sosial dan pendidikan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik di sini)

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan, anggaran sebesar itu akan diprioritaskan untuk sektor pendidikan.

”Pengembangan teknologi digital menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah untuk menunjang perbaikan pelayanan publik, terutama pendidikan,” tutur Ma’ruf, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (21/7).

”Pemerintah terus berusaha untuk memajukan pendidikan dengan penggunaan teknologi yang mutakhir dan mengikuti perkembangan zaman,” sambungnya.

Ma’ruf berasumsi bahwa penguasaan teknologi dalam dunia pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global. Ia juga menerangka jika sistem pendidikan berbasis digital juga dapat meminimalkan kesenjangan dan menciptakan pemerataan hak untuk mendapatkan akses pendidikan bagi masyarakat.

Sistem pendidikan berbasis digital diharapkannya mampu mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh daerah. Serta dapat menghilangkan kesenjangan perbedaan tingkat pendidikan di masyarakat.

”Ke depan, salah satu upaya dalam reformasi birokrasi adalah layanan digital, birokrasi digital, pemimpin digital, pokoknya semuanya serba digital,” pungkasnya. (han)

2 Comments
  1. Sofyan says

    Alhamdulillah bantuan paket internet dari Kampus berguna buat belajar tidak buat tik tok an *eh

  2. Sit Hanifah says

    Sabar ya mbak..semua badai pasti berlalu…

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: