Asosiasi Pengasuh Ponpes Santrinet Bersama P4SK Gelar Workshop Konten Kreator
BNews—MAGELANG— Asosiasi Pengasuh Pondok Pesantren Digital Santrinet menggelar acara workshop kontent kreator. Kegiatan dilaksanakan di Pesantren API Entrepreneur di Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang pada Rabu (7/4/2021).
Acara yang bekerjasama dengan Persatuan Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) tersebut mengusung tema ‘Dakwah Digital Secara Riang Gembira’. Pesertanya sendiri berjumlah 18 orang yang berasal dari perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam P4SK.
Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan dari KH Alvan Al Muhsibi yang merupakan Sekretaris Jenderal P4SK Pusat. Dalam sambutannya, Alvan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk menyesuaikan perkembangan zaman yakni teknologi informasi.
”Kita ini mengikuti, mengalir. (Ibaratnya) ketika kita jualannya mengikuti alur permintaan masyarakatnya gimana, InsyaAllah juga akan laris. Sekarang masyarakat itu sepertinya enggan untuk datang, mereka lebih suka untuk di datangi,” kata dia.
”Bila itu keinginan masyarakat, maka ini tantangan santri, pondok pesantren untuk bagaimana agar bisa memenuhi,” sambungnya.
Dia menjelaskan, workshop content creator tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren. Dalam konteks peningkatan pemahaman dan pemanfaatan teknologi informasi.
”Materi yang diberikan saat ini adalah pemahaman tentang pengoperasian alat-alat yang sudah difasilitasi. Sebagaimana yang dikehendaki oleh P4SK. Nanti rencananya pada bulan Ramadhan, harus ada pengajian secara online di setiap cabang dan kadang-kadang di pusat,” jelas Alvan.
Download Aplikasi Borobudur News (Klik Disini)
Ketua Asosiasi Pengasuh Pesantren Digital Santrinet, Kholilul Rohman Ahmad mengatakan bahwa saat ini dunia telah diliputi oleh kondisi digital. Dimana komunikasi lebih banyak menggunakan perangkat-perangkat.
”Mau tidak mau kalangan lembaga pendidikan pondok pesantren harus ikut didalamnya. Kita harus ikut berpartisipasi memanfaatkan dan mengembangkan jaringan pondok pesantren secara digital,” kata dia.
Contohnya, komunikasi kesantrian antara guru-murid dan pondok pesantren dan para alumninya senantiasa terjaga secara kontinyu. Nilai-nilai dan keilmuan-keilmuan selama di ponpes tetap lestari saat santri terjun di masyarakat secara adaptif dan kreatif.
”Kita ingin pemanfaatan teknologi di pondok pesantren ini bisa dilaksanakan dengan mudah, ramah, dan riang gembira. Karena hakikat teknologi informasi diciptakan oleh manusia adalah untuk kepentingan dan memudahkan antar manusia bersosialisasi,” papar Rohman.
Terkait workshop content creator, Dia menjelaskan bahwa kegiatan lebih mengedepankan pada praktek. Salah satunya, praktek penggunaan perangkat lunak ngaji online di aplikasi santrinet.com, aplikasi sosial media berbasis video yg bisa diakses melalui smartphone maupun laptop. (mta)