BNews— SEMARANG— Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja kembali digelar oleh serikat buruh siang tadi di kantor gubernuran Jawa Tengah (12/10/2020). Aksi berjalan damai hingga akhir.
Ternyata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo punya cara tersendiri untuk menghadapi demonstran. Tetap santun dan dialogis.
“Pokoknya semua enak! Tapi jangan kerumunan (demo) terus. Buruh itu seperti ini, sampaikan dengan baik dan aman semuanya,” tegas Ganjar yang langsung naik ke atas mobil berisi pengeras suara saat turun menemui ribuan buruh yang berdemo di depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng, Senin (12/10/2020).
Di atas mobil komando, Ganjar kemudian menyapa para buruh yang demo. Tak lantas berpidato, Ganjar malah bertanya apakah dari ribuan buruh itu ada yang pandai menyanyikan lagu dangdut.
“ _Neng kene ono ora sing iso nyanyi dangdut?_,” tanya Ganjar disambut teriakan para buruh yang mayoritas perempuan.
Sesaat kemudian seorang buruh bernama Desi, naik ke atas mobil komando. Oleh Ganjar, buruh tersebut diminta bernyanyi dangdut. Praktis, suasana demo di bawah terik matahari pun dipenuhi tawa.
Namun, sebelum buruh tersebut bernyanyi. Ganjar lantas meneriaki para buruh yang berdiri di taman tengah pembatas Jalan Pahlawan. Ganjar meminta mereka untuk tidak menginjak-injak tanaman di situ.
“ _Heh! kui tamanku ojo diidak-idak! Demo ning ojo ngrusak tamanku_,” teriak Ganjar.
Ganjar kemudian mempersilakan buruh tersebut untuk bernyanyi. Lagu Los Dol milik penyanyi Denny Caknan dinyanyikan dan diikuti peserta aksi. Namun, Ganjar tertawa karena buruh yang bernyanyi itu malah mengaku grogi dan tak bisa meneruskan lagunya.
“Grogi pak, aku jadi gak apal (hafal) lagunya,” tutur buruh tersebut.
“ _Halah! grogi ngopo. Wong dikancani karo aku kok_,” kata Ganjar.
Setidaknya ada 3 buruh yang naik mobil komando dan bernyanyi dangdut bersama Ganjar. Para buruh yang naik mobil komando itu, diberi bonus karena telah bernyanyi dan menghibur pendemo.
Dalam kesempatan itu pula, Ganjar tak henti-hentinya mengingatkan agar buruh yang berdemo tetap menjaga jarak dan mengenakan masker.
“Bapak ibu yang ada di sini, tolong jaraknya dijaga, _ojo cedak-cedak_ (jangan dekat-dekat). Maskernya dipakai. _ora mung nggo corona, tapi ababmu mambu_ (bukan untuk mencegah corona saja, tapi nafasmubau),” seloroh Ganjar.
Usai bernyanyi dengan para pendemo, Ganjar kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya pada para buruh yang berdemo. Ganjar menyebut demo hari ini adalah demo terbaik.
“Hari ini saya sampaikan. Inilah demo buruh yang sangat tertib,” ucap Ganjar diikuti riuh pendemo.
Ganjar menjelaskan kepada para buruh pendemo, bahwa dirinya telah menghubungi setidaknya tiga Menteri untuk meminta penjelasan terkait UU Cipta Kerja.
“Saya sudah langsung menghubungi 3 menteri, saya sampaikan, sepertinya kita harus saling paham, apa isinya, kemarin yang menolak masih tidak paham. Kami juga tidak paham,” ucap Ganjar.
Kemudian, Ganjar mengatakan betapa khawatirnya dia melihat setiap demo yang terjadi. Sebab, saat ini masih dalam kondisi pandemi dan pertumbuhan kasus COVID-19 masih dinamis.
“Setiap hari naik, setiap hari naik, ini saya yang deg-degan. Ada PHK, Disnaker tiap hari saya minta temani. Sekarang di sana saya buka Posko Aduan,” kata Ganjar.
Posko tersebut, kata Ganjar, diharapkan bisa jadi corong informasi dan menerima usulan terkait dengan UU Cipta Kerja. Ganjar mengajak para buruh, untuk mendukung agar Jawa Tengah bisa menjadi solusi. (lhr/wan)