Berpotensi Meletus Dahsyat, Gunung Berapi ini Bisa Sebabkan Tsunami Besar
BNews-NASIONAL- Sebuah gunung berapi besar memiliki potensi meletus besar-besaran dalam waktu dekat. Hal ini dirinci dalam sebuah studi baru yang diunggah dalam jurnal Communications Earth & Environment.
Mengutip Express, kerak gunung berapi Campi Flegrei, dekat Napoli di Italia Selatan, menjadi lebih lemah dan lebih rentan pecah. Ini membuat letusan lebih mungkin terjadi, dan mengancam 500.000 orang yang tinggal wilayah di dekat gunung tersebut seperti di daerah Pozzuoli.
Jika letusannya mirip dengan yang terbesar sebelumnya pada tahun 1538, peristiwa tersebut akan meluncurkan batuan cair dan gas vulkanik yang tinggi ke stratosfer. Tsunami tinggi bahkan bisa terjadi.
“Letusan juga akan menyebabkan tsunami setinggi 33,5 meter dan penyebaran belerang dan abu beracun yang dapat menjerumuskan Bumi ke musim dingin global selama bertahun-tahun, menghancurkan tanaman dan satwa liar,” tulis riset itu dikutip Senin, (26/6/2023).
“Studi baru kami menegaskan bahwa Campi Flegrei semakin dekat dengan kehancuran,” papar salah satu rekan penulis, Profesor Christopher Kilburn, yang juga ahli bumi Kings College London.
Tak hanya struktur kerak, peningkatan jumlah gempa bumi baru-baru ini di daerah tersebut telah mengkhawatirkan para ilmuwan. Tercatat, lebih dari 600 gempa terjadi pada bulan April saja.
“Beberapa hari ada lebih dari satu hari. Ini menakutkan, terutama di malam hari. Suatu hari akan meledak begitu saja,” tutur salah seorang penduduk lokal, Francesco Cammarota.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sejak letusan tahun 1538, seluruh area perlahan tenggelam, sementara magma yang naik mendorong tanah di atasnya. Pozzuoli telah terangkat hampir empat meter sejak tahun 1950-an. Saat ini, kota itu diramal ilmuwan memasuki zona kuning atau waspada letusan.
Ada rencana evakuasi bagi mereka yang tinggal di dekat gunung berapi yang tidak aktif. Warga akan dipindahkan dalam waktu tiga hari, baik dengan transportasi mereka sendiri atau dengan bus, kereta api, dan perahu.
Meski begitu, Mauro Antonio Di Vito, direktur Observatorium Vesuvius terdekat INGV, memprediksi ada risiko tinggi dalam evakuasi karena kepadatan penduduk yang mungkin berjuang untuk mengungsi melalui jalan-jalan sempit.
“Daerah-daerah ini telah mengalami urbanisasi tanpa mempertimbangkan kerapuhan. Bangunan perlu ditata dengan lebih baik dan kita membutuhkan perubahan budaya untuk benar-benar mendorong orang melakukan ini,” jelasnya. (*/cnbc)