BPPLK Semarang Gelar Pelatihan Kepada 16 Pelaku Kerajinan Di Borobudur
BNews–MAGELANG– Sebanyak 16 pelaku kerajinan di Borobudur kegiatan Mobile Training Unit Program Pelatihan Handycraft (1/9/2021). Acara yang berlangsung di Balkondes Bumiharjo Borobudur tersebut diadakan oleh Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja (BBPLK) Semarang.
Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Kepala BPPLK Semarang, Heru Wibowo di Balkondes Bumiharjo Borobudur.
” Kami BPPLK Semarang sebagai tangan panjang dari Kemnaker RI, berkewajiban memberikan kontribusi untuk pengembangan di Kawasan Super Prioritas yaitu Borobudur, dalam bentuk training handycraft,” katanya.
Dirinya menyebutkan jika sebetulnya di tahun 2021 akan memberikan sebanyak dua program pelatihan di Borobudur. Namun karena adanya refokusing anggaran, pihaknya terpaksa hanya menjalankan satu pelatihan saja, yaitu training handycraft.
” Kami berharap tahun depan adaclebih banyak lagi program yang dapat kami berikan,” harapnya.
Heru ingin serta mengajak masyarakat di kawasan Borobudur untuk memperkuat simbol-simbol atau ikon luhur budaya Jawa khususnya yang ada di sekitar Borobudur. Sehingga karya-karya yang tercipta dari tangan pengrajin handycraft nantinya otentik dan bernilai tinggi.
” Apa sih yang unik dan hanya ada di Borobudur, nah ini yang akan membuat wisatawan datang kesini (Borobudur). Harapannya itu dapat diwujudkan, seperti stupa – stupa atau simbol uang lainnya,” jelasnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Dalam program pelatihan itu, peserta akan dibimbing oleh tenaga ahli dari BPPLK Semarang, namun juga ada mentor yang berasal dari luar BPPLK Semarang, sesuai dengan jenis kerajinan yang dibutuhkan.
” Kami disini menyesuaikan dengan kebutuhan pelatihan. Untuk Borobudur jika craft yang dibutuhkan maka untuk mentor bisa kita hadirkan dari luar, bahkan dari masyarakat sekitar yang ahli di bidangnya karena bidang kami di Bisnis Manajemen dan Fashion Teknologi,” papar Heru
Menurutnya, ada pesan khusus yang disampaikan Menteri Tenaga Kerja RI Kepadanya terkait pengembangan sumber daya manusia di kawasan Super Prioritas Borobudur.
” Bu menteri waktu itu matur (bilang) ke saya, Pak Heru saya nitip Borobudur. Ini artinya saya harus bergerak banyak untuk Borobudur. Saya langsung kumpulkan Staff dan berembug apa yang bisa dilakukan untik Borobudur,” terang Heru
Disaat yang sama, Abbet Nugroho selaku koordinator acara menyampaikan terimakasih kepada semua pihak khususnya BPPLK Semarang yang telah secara penuh memberikan perhatian kepada masyarakat Borobudur.
” Pembangunan fisik yang masif dilakukan di Borobudur ini membutuhkan tindak lanjut berupa penguatan SDM yang unggul. Terutama SDM untuk menata, mengelola dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada,” kata Abbet yang biasa dipanggil Ki Sodong.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Abbet menginginkan peserta pelatihan dapat menyambut perubahan dan peluang besar yang tercipta di Kawasan Borobudur dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang Handycraft, sehingga dapat menciptakan sebuah produk unggulan yang memiliki nilai dan daya saing tinggi.
” Hansycraft di Borobudur ini memang sudah banyak, namun saya kira itu saja tidak cukup. Teknik pemasaran perlu untuk terus dipelajari karena perubahan ini terus berjalan. Mari ubah mindset kita. Kita harus berupaya bisa menjual keluar. Keluar daerah, propinsi bahkan keluar negeri,” lanjutnya.
Mobile Training Unit Program Pelatihan Handycraft dari BPPLK Semarang tersebut rencananya akan digelar selama 160 jam pelatihan atau selama kurang lebih 24 hari di Balkondes Bumiharjo Borobudur.
Adapun materi pelatihan adalah pembuatan souvenir dari bahan Kayu, Batu dan Pasir dengan metode tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan uang ketat. (bsn)