Cerita Jenaka Buto Cakil Tewas Diseprot Cairan Disinfektan
BNews—SEMARANG— Drama Panggung Kahanan edisi ke-3 yang menampilkan pertunjukan Bambangan Cakil mampu mengocok perut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Para penonton di Puri Gedeh turut terpingkal-pingkal dengan aksi ketiga aktor diiringi tetabuhan gendang.
Sekuel pertempuran antara Buto Cakil dan Raden Janaka ini dikemas dalam sebuah panggung sederhana. Aksi kelompok wayang orang Ngesti Pandowo tersebut disiarkan Live Streaming di channel YouTube dan akun Facebook Ganjar Pranowo. Mereka mampu memadukan kisah pewayangan dengan isu aktual.
”Seniman selalu memiliki cara kreatif untuk menyikapi keadaan atau kahanan. Panggung Kahanan ini memang dibuat untuk itu. Agar para seniman tidak mati karya meski ada corona,” tutur Ganjar.
Dalam pertunjukan tersebut, sekuel pertempuran antara Buto Cakil dan Raden Janaka berlangsung dramatis. Beberapa jurus sampai senjata pamungkas dikeluarkan sang Buto.
Namun apa daya, diambang kekalahan Janaka, Gareng muncul menyerang Cakil hingga tewas. Bukan dengan keris atau trisula, tapi hanya dengan semprotan disinfektan.
Pertempuran tersebut melibatkan Cakil, Janaka dan Gareng. Gareng yang mengawali pertarungan, menyamakan Cakil dengan penyebab pandemi corona.
Namun kemampuan kanuragan Gareng jelas tidak sebanding dengan Cakil. Hingga muncullah Janaka, dengan kegagahan serta kemampuannya.
Namun begitu tetap saja Janaka tidak mampu menaklukkan Cakil. Bahkan beberapa tusukan keris yang ia hujamkan, sedikitpun tidak melukai tubuh Cakil. Melihat Janaka kesusahan, Gareng kembali ikut menyerang dan kali ini justru membawa botol.
”Modar Kowe, modar. Hayo, terusno. Modar Kowe (mati kamu, mati! Ayo lanjutkan. Mati kamu),” seru Gareng sambil terus menyemprotkan cairan yang membuat tubuh Cakil luluh ke tanah dan tewas.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik disini)
Seniman yang berperan menjadi Gareng, Sumardagyo mengatakan, pertarungan melawan corona tidak bisa dilakukan dengan senjata. Menurut dia, corona hanya bisa dilawan memakai masker, hand sanitizer atau cuci tangan dan jaga jarak.
”Maka Cakil yang kita ibaratkan sebagai virus itu tidak mati dengan keris, tapi pakai semprotan hand sanitizer atau disinfektan,”ungkap dia.
Panggung Kahanan edisi ke-tiga ini juga menampilkan pertunjukan monolog Masmirah dari kelompok Teater Matajiwa. Ada pula Bohemian Band yang mendaur lagu-lagunya Iwan Fals dan musik country.
Panggung Kahanan sendiri digelar seminggu tiga kali, yakni setiap Senin, Rabu dan Jumat selama bulan Ramadan. Disiarkan Livestreaming di channel YouTube dan akun Facebook Ganjar Pranowo mulai pukul 15.30 sampai 17.20 WIB dari Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah Puri Gedeh. (lhr/han)