Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Dukung Kawasan Super Prioritas, Vita Ervina Ajak Milenial Magelang jadi Peternak Kambing

BNews—MAGELANG— Potensi beternak kambing/domba, khususnya di Magelang sangat menjanjikan. Muda-mudi Magelang pun diajak untuk tidak malu menjadi peternak kambing/domba.

Bagaimana tidak; kulit, daging, hingga kotoran pun bisa menghasilkan cuan alias bernilai ekonomis.

Menangkap peluang tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina SE MBA serius merangkul muda-mudi di daerah pemilihan (dapil) VI Jawa Tengah, khususnya di Magelang Raya untuk menjadi peternak milenial.

Bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Vita mulai memoles petani milenial melalui bimbingan teknis (bimtek).

”Saya melihat bahwa kambing menjadi salah satu sektor budidaya ternak unggulan di Magelang. Maka, kami bersinergi dan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak,” tutur vita dari Jakarta yang disampaikan via Zoom, Selasa (22/3).

Dalam bimtek ’Manajemen Budidaya dan Pemasaran Ternak Kambing/Domba’ ini, para peserta diharapkan dapat memahami manajemen baik terkait budidaya hingga strategi memasarkan ternak kambing.

Download aplikasi Borobudur News (KLIK DI SINI)

”Permintaan pasar terhadap hewan ternak ini selalu ada. Mulai Idul Adha, akikah, hingga diolah menjadi bisnis kuliner bernilai jual tinggi. Jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” terangnya.

Vita menjelaskan, keuntungan lain jika para milenial beternak kambing yaitu hanya membutuhkan modal yang relatif kecil dibanding ruminansia dan masa panen yang lebih cepat.

Kemudian kebutuhan pakan yang lebih sedikit dan murah hingga limbah ternak alias kotoran kambing pun bisa bernilai ekonomis.

”Kondisi geografis Magelang sangat mendukung untuk budidaya kambing/domba dan kebutuhan pasar cukup tinggi,” jelasnya.

”Peran pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan. Bimtek ini menjadi modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Balai Veteriner Wates drh Hendra Wibawa Msi Phd melalui Sub Kepala Bidang Pelayanan Veteriner drh Indarto Sudarsono MMT menyebut tidak perlu kuliah untuk belajar beternak kambing/domba.

”Mendapatkan ilmu tidak harus kuliah. Peternak milenial bisa memanfaatkan internet atau media massa, semua bisa dipelajari,” ucapnya.

Dalam bimtek ini, para peserta dari perwakilan sebelas kelompok ternak penerima bantuan kambing dan unggas dan PPL pendamping penerima bantuan bisa meningkatkan ilmu pengetahuan.

Termasuk bagaimana menghadapi penyakit kambing seperti scabies, antraks, miasis, diare, mastitis sehingga tidak mengganggu produksi dan menurunkan harga jual.

”Jika hasil produksi bagus, maka harga jual akan lebih tinggi,” ujarnya.

Hal senanda diutarakan Kepala Dinas Peternakan dan Kabupaten Magelang Joni Indarto bahwa peluang bididaya kambing harus dimanfaatkan kaum milenial.

Ini tidak lepas dari Kabupaten Magelang yang menjadi Kawasan pariwisata super prioritas yang akan berdampak pada hampir semua sektor, tidak terkecuali kuliner.

”Kebutuhan daging kambing pasti akan banyak. Bisa untuk satai, gulai, kambing guling pun nantinya bisa menjadi ikon wisata kuliner,” pungkasnya. (hil/ifa)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!