Ganjar Minta Alumni Gowa di Jateng Jujur dan Lapor Petugas Kesehatan
BNews—SEMARANG— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan bahwa dari data sementara ada sekitar 1.500 warga Jateng yang mengikuti ijtima ulama di Gowa. Terbaru, sebanyak 15 orang di Kabupaten Brebes yang mengikuti ijtima ulama dinyatakan positif covid-19.
Penyebaran covid dari klaster Gowa menjadi perhatian serius. Dari hasil laboratorium, banyak alumni ijtima ulama Gowa positif terinfeksi virus corona.
Sebelum ada penambahan 15 pasien baru positif covid, satu orang dari klister yang sama lebih dulu dinyatakan positif di Brebes. Sehingga total saat ini ada 16 orang alumni Gowa di Brebes yang positif.
”Saya minta sekali lagi untuk kesekian kalinya kepada kawan-kawan yang kemarin ikut ijtima ulama di Gowa. Tolong betul-betul mendaftar dan melapor agar bisa dilakukan penanganan dengan cepat,” pinta Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Rabu (6/5).
Terang Ganjar, sebelumnya Brebes merupakan satu-satunya daerha yang masih kuning karena belum ada kasus positif covid. Saat ini, daerah tersebut sudah menjadi merah dan penyebabnya adalah klaster Gowa.
”Klaster Gowa ini akan menjadi perhatian kami,” terang dia.
”Saya meminta bupati/ walikota dan khususnya dinas kesehatan masing-masing daerah untuk mencari, mengejar sampai dapat mereka-mereka yang kemarin ikut ijtima ulama Gowa. Cari betul-betul, agar bisa dicek kesehatannya,” tegasnya.
Ganjar mendapat informasi bila sekitar 1.500 warganya yang mengikuti ijtima ulama Gowa. Meski acara dibatalkan, namun mereka sudah terlanjur dilokasi. Maka dari itu, pihaknya akan mencari mereka satu persatu termasuk tracing kontak selama ini.
”Saya mohon kepada siapapun panjenengan yang kemarin ikut ke Gowa, tolong bantu kami dengan lapor dan mengkarantina diri. Sebab kalau tidak, ini bisa menjadi outbreaks baru di Jateng,” ujarnya.
Imbuh dia, pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Termasuk akan membentuk tim khusus untuk mencari mereka yang mengikuti acara ijtima ulama Gowa.
”Kami memanfaatkan program Jogo Tonggo untuk bisa membantu memberikan informasi apakah di desanya masing-masing ada orang-orang itu,” pungkasnya. (lhr/han)