Ganjar Pastikan di Jateng Belum Ada PSBB
BNews—SEMARANG— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan belum ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jateng. Di tingkat daerah, baru Kota Tegal yang sudah menjalankan kebijakan tersebut.
”Jadi, di Jateng belum ada PSBB. Baru Kota Tegal dan saat ini Kota Semarang baru menyiapkan diri,” kata Ganjar usai menerima bantuan untuk penanganan covid-19 dari seorang pengusaha kuliner, Rabu (22/4).
Menurut dia, PSBB tidak perlu dilakukan. Bila imbauan pemerintah tentang pencegahan persebaran virus corona dapat dilaksanakan dengan baik.
”PSBB itu sakit. Lockdown itu sakit. Jadi, tidak berharap PSBB. Asalkan, kita semua dapat menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker. Kesadaran itu penting,” terangnya.
Ganjar juga menyinggung pengusaha kuliner untuk dapat menerapkan kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19. Misalnya mengatur jarak tempat duduk untuk pembeli.
”Mulai malam ini, paling lambat besok pagi. Tolong sampaikan kepada pengusaha kuliner untuk mengatur jarak tempat duduknya. Layout harus dirubah. Kalau itu bisa dilakukan, maka tidak akan PSBB,” ucapnya.
Ia mencontohkan, kesadaran masyarakat Taipei di Pulau Taiwan Tiongkok yang sadar akan pentingnya memutus mata rantai penyebaran covid. Sehingga, di Taipei tidak melakukajn kebijakan lockdown.
”Tapi kalau tidak bisa jaga jarak satu meter, maka diusir. Di Myanmar juga penataan pasarnya di kotak-kotak dengan jarak dua meter. Maka, kesadaran itu menjadi penting,” jelas Ganjar.
Baca juga: Ganjar Dorong RSND Undip Semarang Jadi Rumah Sakit Khusus Corona
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jateng kembali menerima bantuan untuk penanganan virus corona. Kali ini, bantuan datang dari seorang pengusaha kuliner Warung Makan Wongsolo.
Bantuan diterima langsung oleh Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (22/4). Sumbangan tersebut meliputi uang Rp100 juta, 225 potong baju hazmat, 225 pasang sarung tangan latex, 225 buah sepatu boot, 225 buah kacamata dan seratus bungkus nasi kotak.
’Bantuan APD ini sangat bermanfaat. Sejumlah rumah sakit dan puskesmas sudah ngontak saya minta diberikan bantuan APD. Jadi energi dari Wongsolo Grup ini sangat bermanfaat,” ungkap Ganjar.
Sementara, pemilik Warung Makan Wongsolo, Puspo Wardoyo mengatakan jika dirinya memberikan bantuan tersebut untuk penanganan covid di Jateng. Ia juga berharap bila dilakukan PSBB tidak berdampak terhadap usaha kuliner.
”Semoga (bantuan) ini bermanfaat untuk penanganan covid. Di rumah makan kita, sudah mengikuti aturan yang ada. Jaga jarak, siapkan cuci tangan dan pakai masker,” kata dia.
”Dan kalau PSBB, kami berharap warung makan tetap bisa buka untuk suplai makanan ke warga,” sambung Puspo. (lhr/han)