Ibu-ibu Kirab Ratusan Tumpeng di Saparan Lereng Merbabu
BNews—SAWANGAN—Kabupaten Magelang memiliki tradisi dan kebudayaan yang masih kental di masyarakat. Salah satunya tradisi saparan di Lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang.
Dalam tradisi ini, ratusan warga secara swadaya membuat tumpeng sebagai rasa syukur unruk kemudian dikirab dan didoakan. Arak-arakan ini melewati jalan utama yang hubungkan Magelang – Boyolali sampai perbatasan wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Warga kemudian kembali lagi menuju kampung yang berada di kaki Gunung Merbabu.
Usai diarak, tumpeng dan inkung ysng jumlahnya sekitar 300an itu, di taruh dipertigaan jalan desa untuk kembali di doakan. Selesai doa nasi tumpeng dan ingkung dimakan bersama-sama. Sedangkan untuk gunungan, direbutkan oleh warga, terutama anak-anak.
Kepala Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamstan Sawangan, Padi, 33, mengatakan, tradisi Saparan ini digelar selama dua hari. Ada sekitar 300 ingkung, nasi tumpeng dan jajan pasar, merupakan tradisi warga yang sudah dilakukan sejak nenek moyang, usai kirab malamnya warga menggelar pertunjukan kesenian tradisional, yakni tayub yang mendatangkan ledek dari Wonosobo.
Tradisi Saparan ini, katanya digelar sebagai rasa syukur warga, atas melimpahnya hasil panen sayur-sayuran sebagai penghasilan warga. “Ini salah satu rasa syukur warga atas melimpahnya hasil tanaman sayuran. Karena setiap hari, sekitar 8 ton sayuran hasil panen warga, baik sayur wortel, kobis, tomat, cabe dan sayuran lainnya,” katanya. (bn1/bsn)