Kawah Sileri Dieng Meletus, PVMBG Sebut Status Masih Normal
BNews—BANJARNEGARA— Kawah Sileri di kompleks Gunung Dieng mengalami erupsi freatik pada Kamis (29/4/2021) petang. Material yang dilontarkan berupa batuan dan lumpur yang menyebar di berbagai arah.
Kepala Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng Surip mengatakan, sejauh ini belum terpantau adanya erupsi susulan.
“Sampai saat ini tidak ada susulan erupsi,” kata Surip, Jumat (30/4/2021) pagi. Dilansir dari Kompas.com.
Dia menyabut bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan aktivitas Kawah Sileri. “Masih dalam pemantauan terus, belum ada peningkatan yang signifikan, belum ada perkembangan lebih lanjut lagi,” ujarnya.
Terkait kondisi saat ini, lanjut dia, Kawah Sileri Dieng berstatus normal atau level I. “Masih normal, (tapi) karena peningkatan aktivitas, (diimbau tidak memasuki area kawah) dengan radius 500 meter dari bibir kawah, (dari) sebelumnya 200 meter,” tuturnya.
Surip menjelaskan, erupsi yang terjadi pada 29 April 2021, lebih disebabkan oleh over pressure dan aktivitas permukaan.
“Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih beasr,” jelas Surip.
Aktivitas vulkanik Gunung Dieng, khususnya Kawah Sileri pasca erupsi freatik, tidak teramati adanya gejala perubahan sifat erupsi atau peningkatan potensi ancaman bahaya.
Sebagai informasi, Gunung Dieng merupakan kompleks gunung api dengan aktivitas vulkanik tersebar pada 16 kawah. Berdasarkan informasi dari PVMBG, saat ini pemantauan dilakukan di dua kawah utama yang paling aktif, yaitu Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
Adapun aktivitas vulkanik kompleks Gunung Dieng diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah. Untuk aktivitas Gunung Dieng berada di level I atau normal sejak 2 Oktober 2017. (mta)