Ketua KSPN Magelang dan Tokoh masyarakat Magelang Kecam Aksi Anarkis, Demo May Day di Semarang
BNews-MAGELANG- Sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Magelang menyatakan keprihatinan mendalam atas terjadinya aksi anarkis. Yakni dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, pada 1 Mei 2025.
Kericuhan tersebut menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum dan mencederai semangat aksi damai buruh.
Arkoni, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSNPN) Kabupaten Magelang, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan anarki yang dilakukan oleh kelompok anarko.
Ia menegaskan bahwa aksi kekerasan tersebut tidak mewakili gerakan buruh secara keseluruhan.
“Kami mengecam aksi anarkis yang mencoreng citra perjuangan buruh. Aksi buruh seharusnya menjadi momentum untuk menyuarakan hak-hak pekerja secara damai dan terorganisir, bukan menjadi ajang kerusuhan,” tegas Arkoni.
Arkoni juga menekankan pentingnya penegakan hukum atas insiden tersebut, seraya menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), khususnya di wilayah Kabupaten Magelang.
“Kami mendukung Polri untuk segera mengungkap dan menindak para provokator yang telah merusak nilai-nilai demokrasi dan menciptakan keresahan di masyarakat,” ujarnya.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)
Pernyataan senada juga disampaikan oleh sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama di Kabupaten Magelang. antara lain:
KH. Achmad Dimyati, Ketua Santri Gayeng Nusantara Magelang Raya. H. Gufron Anwari, Wakil Ketua MWC NU Kecamatan Salam. Handoko, Tokoh Pemuda Srumbung. Surono, Ketua BPD Wonolelo Kecamatan Sawangan. Zen Fanani, Kepala Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran. Suharto, Tokoh Masyarakat Srumbung. Wawan, Tokoh Pemuda Mertoyudan
Mereka menyatakan sikap menolak segala bentuk kekerasan dalam aksi demonstrasi dan mengimbau masyarakat, khususnya para pekerja, untuk tidak terprovokasi oleh kelompok yang ingin menciptakan kekacauan.
“Aksi anarkis tidak mencerminkan perjuangan buruh. Kami menyerukan semua pihak untuk menjaga kedamaian dan kondusifitas, serta menghormati nilai-nilai demokrasi,” ujar KH. Achmad Dimyati.
Para tokoh tersebut juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menjaga situasi yang aman, damai, dan sejuk, demi keberlangsungan pembangunan dan kesejahteraan bersama di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Magelang.
Massa buruh dari aliansi KASBI, KSPIP, FSPMI dan KSPN telah menggelar aksi May Day secara damai sejak pukul 14.30 WIB, Kamis (1/5) dengan menyampaikan sejumlah tuntutan melalui orasi dan sholawatan. Namun sekitar pukul 15.15 WIB, muncul kelompok berpakaian serba hitam mengganggu jalannya aksi hingga menyebabkan unjuk rasa rusuh.
Petugas lanjut mengimbau para buruh dan mobil komando aliansi buruh untuk masuk ke halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Polisi juga meminta untuk pembubaran massa dilakukan dengan tertib. (*)