Kompetensi TIK Dan Aplikasi Di Bidang Akademik

BNews– OPINI-– Pendidikan adalah pembelajaran sekelompok orang tentang pengetahuan, keterampilan, dan adat istiadat yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui pendidikan, pelatihan, dan penelitian. Pendidikan sering dilakukan di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan untuk belajar sendiri.

Pendidikan umumnya dibagi menjadi taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi, universitas, magang, dan jenjang lainnya.

Masalah pendidikan di Indonesia perlu segera ditindaklanjuti dan diselesaikan. Di bidang pendidikan, Indonesia dikatakan tertinggal dari negara adidaya.

Masalah pendidikan di Indonesia sangatlah kompleks. Ketika masalah yang muncul sangat mengganggu untuk memaksimalkan dunia pendidikan.

Selain itu, hampir dua tahun kemudian, kita merasakan dampak dari pandemi COVID-19 di seluruh dunia, mempengaruhi berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan.

Namun, Indonesia segera menerapkan resolusi yang akan membuat pembentukan negara menjadi serba salah dan berlanjut selama pandemi, yaitu dengan memperkenalkan ilmu sastra TIK (literasi TIK). Literasi TIK adalah kemampuan untuk mendefinisikan, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, membuat, dan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, dan/atau jaringan.

Informasi hukum yang sangat baik untuk membangun masyarakat yang taat . Dengan kata lain, literasi TIK adalah kegiatan yang memanfaatkan teknologi digital, peralatan komunikasi, dan jaringan untuk mengakses orang-orang dengan keunggulan kompleks dalam kelompok sosial dan menerapkannya ke berbagai bidang seperti pendidikan.

Selamat datang di dunia pendidikan di Indonesia!

Bagi sebagian orang, mungkin masih asing dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Secara umum, sistem pendidikan kita memiliki tiga tingkatan. Sistem pendidikan dimulai dari pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP) dan pendidikan tinggi (SMA/Kuliah).

Kami mematuhi wajib belajar 12 tahun, di mana semua warga negara harus belajar ke sekolah menengah. Sistem pendidikan Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah sistem berbasis nilai.

Siswa ditekankan pada bagaimana bersikap jujur, terlatih secara bertanggung jawab dan termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Ada juga sistem yang mengikuti konsep pendidikan terbuka. Siswa dalam sistem ini harus bersaing dengan teman untuk menjadi inovatif dan kreatif. Tidak hanya itu, Indonesia memiliki sistem pendidikan yang sangat beragam.

Sistem pendidikan nasional juga terbagi menjadi beberapa bagian, dari informal dan formal. Selain perkembangan era Revolusi Industri 5.0, juga mempengaruhi dunia pendidikan kita tentunya. Era Revolusi Industri 5.0 secara radikal mengubah cara berpikir kita tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada jenis pendidikan dan proses pembelajaran, tetapi terutama perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Di era Revolusi Industri 5.0, masyarakat yang berkecimpung di dunia pendidikan perlu memiliki pengetahuan digital yang baik. Bidang dan juga berpikir kreatif. Pandemi virus corona merupakan katalisator bagi pesatnya perkembangan Revolusi Industri 5.0. Penerapan teknologi yang ada saat ini sangat bermanfaat dan dapat diandalkan dalam sistem pendidikan kita.

Guru, siswa dan lembaga pendidikan mengandalkan teknologi yang ada untuk proses pendidikan mereka. Segala sesuatu mulai dari proses pembelajaran hingga bahan ajar hingga pemahaman konsep diperoleh melalui teknologi.

“Kompetensi Teknologi” ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi dan alat untuk memahaminya dan juga alat untuk mencapai tujuannya. Seiring berkembangnya teknologi komputer,

Istilah “literasi komputer” juga dikenal dengan definisi sederhana tentang kemampuan menggunakan komputer untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa literasi TIK adalah kemampuan atau pengetahuan dari mereka yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih.

Permasalahan Dunia Pendidikan saat Pandemi

Adanya wabah Covid-19 telah mengejutkan seluruh penduduk dunia dan tentunya Indonesia. Di Indonesia, pemerintah pertama kali mempublikasikan kasus pasien Covid-19 pada 2 Maret 2020. Wabah Covid di Indonesia begitu pesat sehingga banyak memberikan dampak bagi masyarakat secara keseluruhan, khususnya dalam dunia pendidikan.

Berbagai jenis masalah dan implikasi yang muncul di dunia pendidikan, termasuk yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 :


1.Homeschooling dengan jarak fisik yang siswa butuhkan untuk belajar dari rumah menggunakan sistem online. Belajar dari rumah dengan menggunakan media teknis bisa sangat membantu, namun tentunya banyak kendala Masalah komunikasi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jaringan Internet yang lebih lambat dan kendala biaya pada persyaratan Internet. Masih banyak daerah yang mengalami masalah jaringan internet.
2.kurangnya pemahaman tentang sistem pendidikan online juga menjadi kendala utama dalam dunia pendidikan yang harus disesuaikan, karena baik guru maupun siswa masih berjuang untuk menerapkan pendidikan online menggunakan teknologi.
3.Proses pendidikan dan pembelajaran belum optimal. Misalnya materi pembelajaran yang hanya dibahas secara online, atau tidak memahami tugas individu atau kelompok.

Bagaimana Menerapkan Pengetahuan Keterampilan TIK ????

•Emerging Stage (Tahap pengenalan )

Sekolah baru mulai mengadopsi komputer karena terbatasnya jumlah komputer di sekolah. Satu atau lebih manajer dan guru inovatif memulai potensi TIK untuk manajemen sekolah. Dan pendidikan di dalam kelas. Pelajaran seringkali berfokus pada mempelajari keterampilan dasar TIK dan mengidentifikasi komponen TIK, memungkinkan kita untuk mencari informasi dan berkomunikasi melalui email melalui Internet. Guru akan memperoleh keterampilan TIK dan belajar bagaimana menggunakan TIK untuk berbagai tugas profesional dan pribadi. Fase ini berfokus pada pembelajaran bagaimana menggunakan alat dan aplikasi yang berbeda dan mengenali potensi TIK di garis depan pendidikan masa depan. Pada tahap baru, praktik pendidikan masih sangat berpusat pada guruTahap Kemuncula

•Applying Stage (Tahap Penerapan)

Sekolah di seluruh organisasi telah membeli peralatan TIK tambahan. Manajer sekolah menggunakan TIK untuk banyak tugas organisasi dan administrasi lainnya. Guru mulai mengadaptasi kurikulum untuk meningkatkan penggunaan TIK di berbagai bidang studi dengan menggunakan perangkat lunak khusus seperti menggambar, desain, pemodelan, dan simulasi di kelas Pada titik ini, TIK pada awalnya adalah kurikulum, digunakan sebagai hampir bidang lain. Ini berarti bahwa guru dapat “melakukan” sesuatu dengan siswa mereka di komputer mereka, terlepas dari apa yang mereka pelajari di kelas (misalnya, menggunakan pengolah kata atau perangkat lunak lain).

Komputer mungkin awalnya dianggap sebagai “hadiah” untuk menyelesaikan kegiatan kelas dengan cepat, dan banyak dari penggunaan awal mereka adalah untuk bermain game komputer. Guru juga cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Namun, mereka menggunakan TIK untuk tujuan profesional dan fokus pada peningkatan pendidikan mata pelajaran untuk meningkatkan cara mereka mengajar dalam berbagai aplikasi TIK. Sedikit demi sedikit, mereka percaya diri menggunakan perangkat TIK khusus saat mengajar di bidangnya. Kemampuan untuk menggunakan TIK di seluruh pendidikan seringkali hanya dibatasi oleh kurangnya akses yang mudah ke fasilitas dan sumber daya TIK.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

•Infusing Stage (Tahap Penanaman)

Sekolah memasukkan TIK ke dalam kurikulum mereka secara keseluruhan. Pada titik ini, hampir semua ruang kelas, seperti kantor sekolah dan perpustakaan, dilengkapi dengan komputer dan sekolah memiliki akses internet. Berbagai TIK lainnya hadir di seluruh ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas kantor manajemen. TIK mengajarkan semua aspek kehidupan profesional guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa dan manajemen pembelajaran. Pendekatan manajemen adalah untuk mendukung guru aktif dan kreatif yang dapat menginspirasi dan mengarahkan pembelajaran siswa dan menggabungkan berbagai gaya belajar yang disukai untuk mencapai tujuan mereka.
Pada fase ini, guru seringkali perlu dengan mudah mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda dari mata pelajaran lain ke dalam kurikulum berbasis proyek. Kurikulum mulai memasukkan bidang studi untuk mencerminkan aplikasi yang sebenarnya. Integrasikan TIK ke dalam setiap aspek kehidupan profesional Anda untuk meningkatkan pembelajaran Anda sendiri dan juga siswa Anda. TIK belum sepenuhnya terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran reguler lainnya.

•Transforming Stage (Tahap Transformasi)

Tahap instalasi telah mengarah pada konversi. Tantangan utamanya adalah guru harus melalui fase embedding dan menjadikan TIK sebagai alat pendukung pembelajaran yang digunakan sehari-hari dan terintegrasi penuh ke semua kelas. Ketika TIK terintegrasi penuh ke dalam semua kegiatan pembelajaran di kelas reguler, gunakan TIK untuk memikirkan kembali dan berinovasi organisasi dengan cara yang kreatif, dan TIK adalah bagian dari kehidupan sehari-hari sebuah lembaga pendidikan.

Jika demikian, sekolah sedang dalam proses transformasi . TIK telah menjadi bagian integral dari produktivitas pribadi dan praktik profesional sehari-hari, bahkan jika itu tidak terlihat. Fokus di kelas bergeser sepenuhnya dari arah yang berpusat pada guru ke arah yang berpusat pada siswa, mengintegrasikan area subjek ke dalam aplikasi yang sebenarnya. Pada tahap transformasi,

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

TIK dapat diajarkan sebagai mata pelajaran mandiri di tingkat sekolah menengah dan diintegrasikan ke dalam disiplin ilmu. Ketika kita mencapai tahap perubahan, seluruh semangat lembaga berubah. Guru dan staf pendukung lainnya melihat TIK sebagai bagian alami dari kehidupan sehari-hari sebuah lembaga yang telah menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat.

Kesimpulannya adalah , pendidikan yang berkualitas mendukung kemajuan negara. Semua negara, termasuk Indonesia, menginginkan pendidikan terbaik untuk mengembangkan talenta yang kredibel. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pendidikan sebagai pedoman bagi terselenggaranya proses pendidikan yang efektif dan efisien. Indonesia saat ini memiliki sistem pendidikan nasional. Sistem tersebut harus dilaksanakan pada semua jenjang, sarana, dan jenis pendidikan. Salah satu program pendidikan terbaru di tanah air adalah “wajib belajar 12 tahun”: 6 tahun sekolah dasar (SD), 3 tahun sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Pandemi telah membawa banyak perubahan dalam dunia pendidikan. Tidak hanya guru dan siswa yang terkena dampaknya, orang tua juga kewalahan. Sistem pendidikan yang diperkenalkan di Indonesia pada era new normal telah berubah. Mencegah penularan virus corona melalui jarak sosial untuk menghindari potensi kerumunan adalah alasan nomor satu anak-anak harus pergi dari rumah ke sekolah. Perubahan baru yang muncul termasuk pelatihan yang awalnya online atau hanya tatap muka online. Penyesuaian tujuan pembelajaran yang disesuaikan dan kurikulum yang digunakan juga mengalami perubahan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Dengan menerapkan ilmu literasi TIK yang ditujukan untuk mendukung dan mendukung sistem pembelajaran jarak jauh dalam pendidikan dengan menggunakan teknologi digital. Dan dalam konteks pembelajaran, TIK mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan komputer untuk pengolahan informasi, penunjang pembelajaran, dan sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa.

Peran TIK dalam pendidikan sangat mendukung visualisasi ide-ide abstrak, memfasilitasi pemahaman sistem pembelajaran atau materi yang diajarkan oleh guru, dan memungkinkan interaksi aktif antara guru dan siswa di kelas pembelajaran. Setidaknya penyampaian materi tertentu bisa lebih menarik.

TIK adalah sumber kurikulum dan konten dengan kapasitas tak terbatas untuk akses pengetahuan yang lebih baik. Penguasaan TIK menjadi prioritas yang harus dipahami semua guru sebagai tolak ukur kompetensi di era digital. Peran TIK membantu lembaga pendidikan mengelola dan mengelola masalah manajemen.

Kemampuan TIK memungkinkan sekolah atau lembaga untuk memberikan informasi yang lebih akurat, memungkinkan sekolah menjadi lebih tepat sasaran. Permasalahan pendidikan yang muncul seharusnya tidak menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara umum, semua jenjang pendidikan menghadapi masalah yang sama. Dengan kerjasama dan upaya dari pemerintah, sekolah, guru, siswa bahkan orang tua, mereka dapat mengatasi masalah yang muncul di era pandemi Covid-19. ( Nidaul Khusna; Mahasiswa Universitas Siber Asia )

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: