Kota Magelang Rawan Politik Uang, Bawaslu Genjarkan Sosialisasi Tingkatkan Literasi Pemilih
BNews—MAGELANG— Kota Magelang masuk dalam daerah rawan politik uang pada Pemilu 2024. Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis Bawaslu RI beberapa waktu lalu, Kota Magelang peringkat kedua rawan terjadi politik uang di Jawa Tengah setelah Kabupaten Temanggung dan peringkat 16 secara nasional.
Ketua Bawaslu Kota Magelang, Maludin Taufiq mengungkap bahwa pihaknya memiliki tugas untuk bisa menekan kerawanan politik uang tersebut. Termasuk terkait netralitas aparatur sipil negara (ASN) yang juga perlu diwaspadai.
”Teman-teman di tingkat kecamatan dan kelurahan itu bersama-sama melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi pemilih. Misalnya, politik uang itu adalah hal yang tidak baik di dalam pemilu,” ungkapnya, di Kantor Bawaslu Kota Magelang, Kamis (16/11/2023).
Dia menyebut, munculnya IKP berdasarkan banyak indikator, salah satunya pelaksanaan pemilu tahun 2019 dan pilkada 2020 lalu.
”Indikator IKP itu banyak, salah satunya, mungkin kalau rabaan saya, terkait pemilu tahun 2019 dan pilkada 2020,” ujarnya.
Selain itu ada indikator-indikator lain seperti wawancara di lapangan dan informasi dari media. ”Sehingga kesimpulannya, kita menjadi kota yang rawan terkait politik uang. Bukan (rawan) keamanannya,” imbuhnya.
Menurutnya, penyebab terjadi politik uang itu kompleks dan multidimensi. ”Kita melakukan sosialisasi karena memang literasi masyarakat harus ditingkatkan. Bawaslu Kota Magelang harus bekerja keras juga kaitannya untuk (menekan) politik uang,” pungkasnya. (mta)