KPU Kota Magelang Sebut Ratusan Warga Binaan Lapas Miliki Hak Suara pada Pemilu 2024
BNews–MAGELANG– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang mencatat ada sebanyak 586 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Magelang yang memiliki hak suara pada Pemilu 2024. Jumlah tersebut berdasarkan data sementara pada Rabu (17/1/2024).
Namun jumlah itu bisa saja bertambah atau berkurang hingga seminggu sebelum bergulirnya kontestasi pemilu. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPU Kota Magelang Misbachul Munir di Kantor KPU Kota Magelang, Kamis (18/1/2024).
Dia mengungkap, nantinya bakal ditempatkan dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus di Lapas Kelas IIA Magelang. Kata Munir, lapas telah membatasi pengiriman atau penerimaan narapidana (napi) dari lapas di daerah lain sejak Minggu (14/1/2024) lalu.
Hanya saja, lapas masih bisa menampung tahanan dari polres maupun kejaksaan setempat. Sebab belum tentu ada tempat yang bisa menampung para tahanannya.
“Waktu rapat koordinasi (rakor), lapas sudah menyampaikan bahwa H-30 (dari pemilu) sudah tidak ada pengiriman napi antarlapas,” ungkap Munir.
Dia menyebut, pihaknya melakukan sosialisasi kepada WBP terkait dengan pemilu. Seperti calon presiden-wakil presiden, calon anggota legislatif, partai politik (parpol) pengusung, hingga proses pencoblosan dan kategori surat suara sah.
Dari jumlah itu, lanjut dia, WBP tidak hanya berasal dari Kota Magelang saja, tapi juga daerah lain. Sehingga mereka masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb).
“Saat ini masih dipetani (disisir), dicek DPT melalui online. Mereka sudah masuk dalam DPT atau belum,” imbuhnya.
Munir menjelaskan, berdasarkan data per 15 Januari 2024, ada sebanyak 1.022 yang sudah mengurus pindah lokasi pemilihan. Sementara 73 lainnya masih berproses karena statusnya pending atau menunggu antrean. Kemudian 982 pemilih Kota Magelang yang mengurus keluar.
Tambahnya, hingga seminggu sebelum pencoblosan, data DPTb masih bisa berubah dan berkembang.
“Yang masih berproses (jumlah DPTb) itu di lapas. Karena nanti mungkin ada tambahan atau pengurangan tahanan,” jelas Munir. (*)