Kronologi Bayi Kembar Ditemukan Dibawah Tumpukan Sampah di Jogja

BNews—JOGJA— Penemuan bayi kembar berjenis kelamin peremhan di Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul membuat sejumlah orang geram. Pasalnya orang tuanya tega membuang bayi tak berdosa di dalam tumpukan sampah.

Sebelumnya. Bayi malang tersebut ditemukan Ny Tumi bercampur sampah sesaat setelah ditumpahkan dari dump truk. Bayi kembar itu sudah dalam kondisi meninggal dunia dan cukup mengenaskan. 

Mayat bayi kembar tersebut terbawa dump truk dari depo daerah Prenggokusuman Yogyakarta. Setelah dilakukan pemeriksaan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Bantul Polda DIY dan dokter Puskesmas Piyungan jenazah diserahkan kepada warga untuk dimakamkan.

Salah satu saksi, Ny Muji mengatakan, sekitar pukul 10.00 seperti biasa pemulung mengais sampah di dermaga bagian atas. Setelah dump truk membongkar sampah, pemulung kemudian berusaha mengambil barang yang bisa dimanfaatkan. Ditegah kerumunan orang mendadak , Ny Tumi dikejutkan dengan sesosok mayat bayi didepannya.

“Tadi awalnya dikira bangkai babi karena tekstur kulitnya yang putih pucat,” jelasnya.

Ternyata setelah diperhatikan dengan seksama sesosok mayat perempuan. Selanjutnya oleh Waljono diangkat, belum sempat beranjak, saksi kembali terkejut ternyata masih ada satu mayat diantara tumpukan sampah.


“Begitu bayi pertama diangkat, ternyata tali pusarnya masih menyatu dengan bayi satunya lagi. Dua bayi itu sama sekali tidak terbungkus apa -apa jadi satu dengan sampah, ” jelas Ny Muji. Setelah diketahui mayat bayi tersebut dua, kemudian oleh saksi Ny Peni Lastini dibawa ke gardu bagian atas.

Ps Kanit Reskrim Polsek Piyungan Polres Bantul Polda DIY , Iptu Wahyu TW mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Bantul diperkirakan meninggal sekitar enam jam sebelum ditemukan. Wahyu mengungkapkan, ketika ditemukan bayi tersebut sama sekali tidak terbukus kain atau lainnya. Dua bayi tersebut menyatu dengan tumpukan sampah di truk.


“Ketika ditemukan dua bayi tersebut sama sekali tidak terbungkus kain atau lainya, menjadi satu dengan sampah,” jelasnya.

Terkait dengan armadanya, Wahyu mengatakan berasal dari Kota Yogyakarta. “Berdasar pemeriksaan dokter bayinya sudah normal, artinya memang sudah waktunya lahir,” jelasnya.(her/wan)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!