Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Mengenal Ritual Tapak Jaran Sembrani Di Lereng Merbabu Magelang

BNews–MAGELANG– Bicara soal ritual tradisi budaya di Kabupaten Magelang tidak akan pernah ada habisnya karena terus dilestarikan. Salah satunya yang berada di lereng Gunung Merbabu, tepatnya Desa Warangan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah.

Di Desa tersebut, saat itu sejumlah warga memadati jalur irigasi pertanian warga di Sungai Gendu. Bukan sembarang aliran sungai, tempat ini menjadi lokasi ritual warga yang tak pernah luput dilakukan.

Tapak Jaran Sembrani, itu lah ritual yang dilakukan warga. Ritual ini bertujuan untuk menjaga mata air Tapak Jaran Sembrani. Warga meyakini air mata ini berkhasiat dapat mengobati penyakit mata.

Sesuai dengan namanya ‘Tapak Jaran Sembrani’, menurut kepercayaan warga cekungan batu yang berada di dekat air terjun Seklarak ini adalah bekas jejak kaki kuda Sembrani. Cekungan di batu tersebut merupakan jejak tapak Kuda Sembrani.

Iringan gamelan bertabuh mengiri beberapa gadis yang menari di atas aliran sungai. Sesepuh warga mengenakan pakaian adat jawa, membacakan mantra dan doa untuk keberkahan air ini.

Dilansir dari Antara, warga sekitar memercayai di jejak batu tersebut dulunya terdapat seorang bidadari yang mandi di Gerojokan Sekablak. Lingkungan alur sungai dengan air terjun setinggi sekitar lima meter itu sebagai dunia gaib dijaga landak yang tinggal di ceruk, beberapa meter di samping gerojokan yang kemudian bernama Gua Landak.

Untuk kembali ke kayangan setelah rampung mandi, sang bidadari dijemput kuda sembrani berparas ayu dengan mendarat di bebatuan Sungai Gendu. Ketika beranjak terbang, si kuda meninggalkan jejak berupa empat lubang di bebatuan sungai.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Empat lubang dengan letak berdekatan mirip bekas lutut dan kaki kuda, masing-masing dua lubang ini yang dipercaya Tapak Jaran Sembrani. Hingga saat ini, lubang-lubang batuan selalu terisi air meskipun air sungai tidak sedang mengalir deras.

Warga meyakini air dari lubang-lubang batu itu untuk menyembuhkan belek, panas badan, dan penyakit ringan lainnya.

Air berkhasiat menyembuhkan sakit belek di mata, panas badan, dan lainnya. Warga yang menderita penyakit tersebut membasuh mukanya dengan air yang ada di lubang tersebut.

Menurut warga, khasiat air ini sudah terbukti dari dulu.Bukan hanya warga dusun sini tapi juga warga daerah lain. Banyak yang datang untuk mendapatkan air tersebut.

Setelah warga sembuh, lalu memberikan boreh berupa bunga kenanga dan mawar warna merah serta putih di tapak itu.

Kuda Sembrani adalah hewan mitologi yang diambil dari cerita legenda masyarakat Nusantara yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu.

Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai tujuan.

Selain ada di Magelang, jejak hewan mitologi yang bertugas menghantar bidadari ini juga ada di Kampung Pitu di Kabupaten Gunung Kidul tepatnya di Telaga Guyangan.Warga percaya, dahulu telaga itu merupakan tempat untuk memandikan kuda sembrani, kendaraan para bidadari. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!