BNews—NASIONAL— Sembilan belas tahun lalu, dalam puncak perayaan Natal ada peristiwa penting pengorbanan seorang anggota banser. Namanya Riyanto.
Dia gugur saat menjalankan misi kemanusiaan. Menjaga gereja di puncak perayaan Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur.
Saat misa akan berlangsung, salah seorang umat memberi kabar bahwa di dalam gereja ada bungkusan hitam yang mencurigakan. Mendengar hal itu, Riyanto langsung membuka bungkusan yang ternyata isinya kabel, terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api.
Riyanto lalu segera membawa lari bungkusan itu menjauh dari gereja. Namun naas, bom meledak di dalam pelukan Riyanto.
Riyanto pun kini dikenang sebagai pejuang kemanusiaan yang tidak mengenal batasan golongan ataupun agama. Riyanto juga jadi panutan bagi anggota banser kota Mojokerto. Sosoknya tak pernah dilupakan.
Sebagai pengingat, sekaligus wujud hormat kepadanya, pemerintah kota Mojokerto, Jawa Timur, mengganti nama jalan di kelurahan Prajurit Kulon menjadi jalan Riyanto.
Jalan ini merupakan jalan utama menuju rumah orangtua Riyanto. Meski peristiwa ini sudah 19 tahun lalu, sosok Riyanto bagi sebagian orang tak pernah dilupakan. (her/wan)