Dihina Tetangga dan Dikira Pengangguran, Pemuda Di Bantul Ternyata Kelola Puluhan Server

BNews–JOGJA-– Siapa sangka dan banyak yang mengetahui apa yang dilakukan seorang pemuda bernama Nurhoman di Bantul ini. Tiap hari pemuda tersebut hanya di kamar ukuran 3×3 di rumahnya.

Karena kebiasaanya tersebut, Nurhoman dikira pengangguran, bahkan ada yang mengira ia melakukan pesugihan.

Tak heran jika warga Dusun Wonorejo, Pedukuhan Dlingo, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo itu berprasangka demikian.

Betapa tidak, pria kelahiran 4 Agustus 1989 itu nyaris tak pernah keluar kamar ataupun rumahnya. Bukan cuma pengangguran, Nurohman bahkan sempat dikira melakukan pesugihan di rumahnya.

Hal itu lantaran Nurohman mampu membangun rumah orangtuanya hingga menghasilkan banyak uang padahal tak pernah terlihat bekerja.

Siapa sangka, pria berpenampilan sederhana itu adalah seorang ahli IT yang jadi andalan bule mancanegara. Ya, Nurohman sehari-hari bekerja sebagai developer operational.

Putra dari pasangan Sunardi dan Sunikem itu menjadi staf di perusahaan Singapura yang berpusat di Jerman.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Ada alasan tersendiri mengapa Nurohman tak bisa meninggalkan kamar tidurnya setiap hari.

Di dalam kamar sempit yang dilengkapi satu kipas angin kecil itu, Nurohman setiap hari mengerjakan proyek dari 50 hingga 70 server di seluruh dunia.

Proyek tersebut didapatkan Nurohman dari banyak negara, seperti Malaysia, Uni Emirat Arab, Jerman, dan Amerika Serikat.  Terkait pekerjaannya sebagai ahli IT, Nurohman mengurai detail

“Dep off itu menyediakan misalkan kita deploy, menambah atau mengurangi server. Atapun melihat apakah aplikasi bermasalah atau tidak, itu permintaan dari developer atau klien,” katanya di tayangan Kompas TV, Rabu (22/6/2022).

Jadi orang kepercayaan perusahaan asing, Nurohman dituntut untuk memantau kelancaran kinerja server yang dikelolanya.

Jika ada permasalahan yang menimpa servernya, Nurohman segera bertindak.

“Di perusahaan namanya itu infrastruktur enginering. Posisi saya saat ini pembuatan turn dep off saja,” kata Nurohman.

Punya profesi mentereng sebagai ahli IT, Nurohman mengaku hanya tamatan SMK.

Sempat pesimis lantaran tak punya ijazah sarjana guna mencari pekerjaan di bidang yang disukainya, Nurohman mendapatkan jalan.

“Saya lulusan SMK saja. Selama ini di Indonesia kan dibutuhkan ijazah, dan saya tidak punya ijazah pendidikan tinggi. Saya coba di luar negeri dan itu, di luar negeri tidak membutuhkan ijazah tinggi tetapi kemampuan atau skill,” kata Nurohman.

Terkait pekerjaan Nurohman sebagai ahli IT, sang ibunda sempat pilu lantaran mendengar cemoohan tetangga.

Diakui Sunikem, ibunda Nurohman, putranya itu sempat jadi omongan lantaran tak pernah terlihat bekerja.

Gara-gara omongan tetangga itu, Sunikem pun sempat mengira anaknya kecanduan game online karena saban hari di depan komputer.

“Tetangga bilang anakmu kerja di mana ? Tidak kerja cuma tidur, bangun jual semangka tidak ada yang beli. Disuruh ngelamar ke PT, anakku tidak mau, yang penting badannya sehat,” ujar Sunikem, ibunda Nurohman.

Tapi ternyata saat ditanyai langsung, Nurohman mengaku ia nyatanya telah bekerja di perusahaan Singapura.

Hasil dari pekerjaannya itu, Nurohman mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Nurohman juga bisa membangun rumah orangtuanya secara perlahan-lahan.

Selain itu, Nurohman juga berhasil membangun desanya dengan cara memberikan internet gratis untuk warga di beberapa titik di desanya. (*/kompastv)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: