Merasa Kecewa, Transpuan Asal Magelang Turunkan Bendera Merah Putih di Bali Viral
BNews-NASIONAL- Seorang kreator konten asal Bali, Dian Fransiska viral karena menurunkan bendera Merah Putih yang semula dipasang untuk merayakan HUT ke-78 Republik Indonesia (RI).
Dia menurunkan bendera itu sebagai bentuk protes karena kecewa dalam penanganan hukum pria yang mengalungkan bendera ke leher anjing di Bengkalis, Riau.
Dalam kasus itu, Robert Herison telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi. Fransiska bereaksi dengan menurunkan bendera yang telah dipasang di halaman rumahnya di Tabanan.
“Saya tiap tahun pasang bendera Merah Putih untuk memeriahkan pesta kemerdekaan. Tapi tahun ini, kasus Robert Herison, itu saya sangat kecewa dengan hukum di Indonesia,” tutur Fransiska dikutip detik.com (16/8/2023)
“Hukum seperti dibuat main-main. Yang nggak guna ditangkap cepat. Yang penting-penting, yang kriminal besar, yang harus ditangkap, tidak ditangkap-tangkap,” imbuhnya.
Sebagai bentuk protes, Fransiska menurunkan bendera Merah Putih yang dipasangnya. Aksi itu dilakukannya pada Senin (14/8/2023) dan diunggah ke akun TikToknya. Videonya itu lantas viral dan mendapat respons beragam.
Fransiska yang juga bekerja sebagai make up artist ini juga mengaku tidak takut tindakannya akan dikecam. Itu sebabnya ia mengunggah penurunan bendera itu ke TikTok.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Karena saya masih menghormati bendera Merah Putih. Saya simpan di atas buffet. Tidak saya kotorin. Tidak saya injak-injak. Tidak saya robek,” tukasnya.
Transpuan asal Magelang, Jawa Tengah, ini menegaskan aksinya itu murni sebagai bentuk kekecewaan sebagai seorang warga negara terhadap penegakan hukum di Indonesia.
“Kecewa dengan diskriminasi hukum di Indonesia. Kasihan pejuang-pejuang dulu mengorbankan nyawa untuk Indonesia merdeka, tapi faktanya masih seperti sekarang,” ujarnya.
Fakta yang ia maksud adalah penegakan hukum yang masih tidak adil. Bahkan, ia mengutip beberapa komentar pada unggahannya di TikTok bahwa perjalanan kasus Robert Herison ini seolah-olah Indonesia belum merdeka.
“Seperti dijajah bangsa sendiri. Hukum tidak adil itu salah satu penjajahan juga,” ucap pemilik 18 ekor anjing ini.
“Masak anjing sejelek itu sih? Bahkan anjing di polisi, saat penangkapan narkoba, kan membantu. Bahkan garda terdepan. Kenapa Robert Herison lain?” ujarnya. (*/detik)