Misteri Kuntilanak Pembonceng Motor di Jembatan Huntap Muntilan
BNews—MUNTILAN— Kawasan perkebunan di daerah Kedon Desa Congkrang Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang benar-benar angker. Banyak kejadian mistis yang kerap dialami warga.
Hal itu membuat tim suropati channel melakukan eksplor kawasan yang dibangun Hunian Tetap (Huntap) untuk korban banjir lahar dingin Gunung Merapi. Huntap itu kini mangkrak karena para penghuninya banyak diganggu makhluk penghuni daerah tersebut.
Hendra Ardianto salah satu supranatural menyebutkan bahwa kawasan itu memang banyak dihuni makhluk halus dan jin. Mereka mengklaim kawasan itu sehingga tidak mengijinkan ada manusia yang menempati.
“Kalau ada yang menempati atau ada orang orang yang datang mereka tidak senang sehingga diganggu,” kata dia. Para penguin ini megaku lebih dahulu menempati tempat itu.
Menurutnya, beberapa penghuni seperti genderuwo, siluman dan kuntilanak mendominasi kawasan huntap tersebut. Kuntilanak secara umum menempati dekat jembatan kecil di jalan desa menuju huntap.
“Biasanya kuntilanak ini membonceng motor yang sedang lewat. Sehingga penting untuk berdoa sebelum bepergian,” kata dia.
Dalam kesempatan eksplor lokasi itu, tim suropati channel juga melakukan percakapan dengan salah satu jin penunggu melalui mediator. Dalam kesaksiannya jin tersebut mengaku tidak suka banyak orang yang datang. Juga tidak senang jika ada orang yang rajin ibadah.
Sehingga sebisa mungkin mereka akan meganggu orang yang melintas bahkan ada di daerah itu. “Diwedeni ben mlayu, cerito ro tonggo tongone (ditakut takuti supaya lari dan cerita sama tetangga, red),’ kata mediator dalam Bahasa jawa.
“Jadi modus mereka menampakkan diri kemudian mereka semakin senang kalau warga ketakutan dan keberadaan mereka jadi perbincangan,” kata Hendra.
Menurut Hendra, ada banyak jin yang menghuni di sekitar Huntap tersebut. Mereka memperbolehkan manusia tinggal di tempat itu asal seluruh makhluk halus disana dipindahkan ke tempat yang lebih baik.
Sebelumnya borobudurnews sempat melakukan wawancara kepada sejmlah warga sekitar huntap itu. Mereka banyak diperliatkan sosok berbaju surban yang ternyata merupakan penunggu wilayah pintu masuk huntap.
Huntap di kawasan itu ada lima belas unit. Saat ini mangkrak dan tidak dihuni hampir lebih dari delapan tahun. (her/wan)