Mitos Batu Raksasa di Pinggir Jalan Magelang-Jogja yang Tidak Bisa Dipindahkan
BNews—SALAM—Sebuah batu raksasa seukuran mobil truk masih terlihat jelas di pinggir Jalan Magelang-Jogjakarta tepatnya di Desa Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Batu yang dibawa oleh aliran banjir lahar dingin 2011 lalu itu konon tak bisa dipindahkan hingga sekarang.
Borobudurnews mencatat batu itu terbawa banjir lahar dingin pada 9 Januari sekitar pukul 18.30. Kala itu Kawasan Sirahan dan Jumoyo hancur diternjang banjir lahar dingin Gunung Merapi.
Maryudi, 60, sesepuh setempat pernah mengisahkan batu itu berukuran lima meter.Namun, sekarang hanya nampak ketinggian kurang dari 2 meter dan terpendam sekitar 3 meter. Saat proses rehabilitasi, batu itu awalnya hendak diangkut dan dpinggirkan. Juga dicoba untuk dipecah. Namun gagal.
Tak tanggung-tanggung. Alat berat berupa Bego Excavator dan Crane dikerahkan. Namun gagal semua. “Selang beberapa hari setelah banjir tersebut alat berat beckhoe dikerahkan untuk memindahkan batu tersebut namun saat menyentuh batu tersebut alat langsung rusak termasuk dua minggu setelahnya menggunakan crane dan truk kontainer juga langsung rusak saat menyentuh batu tersebut,” kata pria yang pernah berjualan nasi goreng di seberang lokasi batu tersebut.
Setelah itu, banyak cerita mistis beredar. Dulu, kerap ada orang yang melakukan ritual setiap malam selasa kliwon dan jumat kliwon.
Namun, kondisinya beda dengan sekarang. Cerita mistis itu semakin tidak ada seiring dengan pertumbuhan ekonomi di sekitar batu itu. “Sudah tidak ada (cerita mistis) karena sudah ramai. Apalagi sebelahnya jadi rest area,” kata Ganis Puspo, warga sekitar. (bn1/bsn)