Mulai Hari ini, BPN Magelang Umumkan Hasil Pengukuran Tanah Untuk Lahan Jalan Tol Jogja-Bawen
BNews–MAGELANG– Persiapan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen terus berlangsung. Proses identifikasi dan investarisasi lahan di wilayah Magelang sudah selesai.
Oleh karena itu pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang akan mulai mengumumkan hasil pengukuran ke masyarakat, Senin (8/8).
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Dwi Agus Purwanto mengatakan; proses identifikasi dan inventarisasi di wilayah seksi dua yang terdiri dari 13 desa di Kabupaten Magelang sudah selesai.
Rencananya, Senin (8/8) pihaknya akan mengumumkan dengan dimulai di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, dan terakhir nantinya di Desa Pabelan.
“Ini pengumuman peta bidang dan daftar nominatif. Yang diumumkan hasil identifikasi dan inventarisasi. Baik nama pihak yang berhak, luasan tanah dan bangunan serta tegakan yang ada di atas tanah. Setelah pengumuman kami memberikan waktu 14 hari bagi warga untuk mengecek kesesuaian data. Kalau ada yang tidak sesuai diberitahukan ke pihak kami untuk mencocokkan ulang,” katanya.
Untuk Desa Bligo akan ada 410 undangan kepada warga yang terdampak. Ia berharap warga yang menerima undangan bisa datang secara pribadi.
“Jika tidak memungkinkan, bisa diwakilkan dengan membawa surat kuasa. Intinya kita tidak ingin terlalu banyak orang yang mendampingi atau berada di ruangan sehingga bisa lebih efektif. Jadinya satu undangan untuk satu orang,” ucapnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Ia menambahkan jika hasil ini sudah disepakati dan selama masa sanggah 14 hari tidak ada yang komplain, akan dilempar ke bagian tim appraisal untuk proses penghitungan ganti untung.
Agus menjelaskan, untuk pengukuran ini semuanya sudah selesai. Namun, masih ada dua desa yang masih proses sinkronisasi. Sisanya sudah selesai, tinggal diumumkan hasilnya.
Dari 13 desa yang sudah selesai identifikasi dan inventarisasi sekitar 95 persen didominasi persawahan. Total 10 masjid yang terdampak dari proses pembangunan jalan tol.
“Makam hanya beberapa. Masjid dan musala pun hanya satu sampai dua setiap desa. Di Desa Keji dan Desa Karangtalun yang cukup banyak, namun hanya dua sampai tiga saja. Sedangkan di Desa Bligo hanya ada tiga bangunan rumah yang terdampak, mayoritas persawahan dan kebun,” ujarnya. (*/radar)
IKUTI KAMI BOROBUDUR NEWS DI GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)