Pengusaha Ini Sumbang Kaligrafi Bernilai Tinggi Untuk Pembangunan Ponpes TeMa Gunungpring
BNews–MAGELANG– Penggalana dana untuk membantu pembangunan Pondok Pesantren Terpadu Ma’arif Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang terus berlanjut. Partisipasi donasi dan infak terus diterima oleh panitia pembangunan.
Kali ini, panitia menerima donasi dalam bentuk lukisan kaligrafi karya pelukis terkenal Syaiful Adnan. Lukisan berukuran 180 x 120 cm tersebut didonasikan oleh pengusaha Joglo Lawas dan pemilik Citra Classic H Muhammad Anis Fuady.
Sebelumnya, panitia pembangunan juga sudah menerima infak berupa ratusan zak semen, pasir, batu kali, split, konsumsi tukang, tenaga relawan bahkan cincin emas dan cincin perak.
“Lukisan ini saya dapatkan langsung dari Syaiful Adnan. Kami pernah memiliki hubungan kerja sama. Sejumlah lukisan karya beliau pernah dipajang di galeriku,” kata H Anis saat menyerahkan lukisan kepada Ketua Panitia Pembangunan Pesantren Sultoni AMd dan Kepala SD Tema Fitri Haryanti, Sabtu.
Anis mengaku tergerak ikut membantu pembangunan pesantren karena terharu dan salut dengan semangat dan dedikasi panitia yang membangun pesantren secara gotong royong dan penuh rasa kebersamaan.
“Kami bangga panitia mewujudkan niat gotong royong untuk pesantren. Beramal jariyah bisa melalui apa saja sesuai dengan kemampuan. Donasi ini wujud rasa bersyukur keluarga kami. Insya Alloh berkah. Kami ingin ikut bersedekah untuk kebaikan bersama warga lainnya,” kata Anis.
Disebutkan kaligrafi tersebut bertuliskan Hādżā min faḍli rabbī, liyabluwanī a asykuru am akfur ( هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ), yang merupakan bagian dari Surat An-Naml ayat 40.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Artinya, ”Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya)”. Ini merupakan ungkapan Nabi Sulaiman As yang memiliki kemampuan menaklukkan hewan,” kata dia.
Ketua Panitia Pembangunan Pesantren Sultoni menyambut baik donasi ini. Disebutkan panitia tidak membatasi bentuk donasi dan infak. Masyarakat bisa berpartisipasi dalam bentuk apa saja karena yang diutamakan adalah semangat gotong royong.
Sultoni menambahkan pesantren dibangun secara gotong royong oleh Komite Sekolah, wali murid, infak siswa, guru dan pengurus yayasan, warga Gunungpring serta masyarakat yang peduli pendidikan dan bahkan netizen ikut berpartisipasi.
Masyarakat yang ingin menitipkan infak pesantren bisa disalurkan melalui rekening Bank BRI Muntilan 002 025101019550530 dan BNU Syariah 011 9260011050177999. Semua donasi yang masuk akan dikelola secara bertanggung jawab dan transparan.
“Mohon doa restu segenap umat Islam semoga kami diberi kekuatan dan kemudahan dalam mewujudkan amanah ini. Ini tugas mulia. Membangun pesantren termasuk amal ibadah yang pahalanya kekal. Pahala akan tetap mengalir meski kita nanti sudah meninggal,” kata Sultoni.
Sementara itu, pemilik Limanjawi Art Studio Umar Chusaini memprediksi lukisan tersebut bisa bernilai ratusan juta dalam pameran lukisan. “Karya Syaiful Adnan cukup mahal karena bernilai tinggi dan disukai banyak kolektor,” kata Umar, yang juga Ketua Komunitas Seniman Borobudur (KSBI). (bsn)